JAKARTA – Festival Film Venesia menjadi saksi sebuah momen yang luar biasa emosional saat pemutaran perdana The Voice of Hind Rajab beberapa waktu yang lalu.
Film arahan sutradara Tunisia, Kaouther Ben Hania, ini bukan sekadar karya sinematik, melainkan sebuah pengingat pedih akan tragedi nyata yang menimpa seorang gadis cilik Palestina, yang kisahnya kini mengguncang hati nurani dunia.
Suasana di dalam teater dilaporkan begitu mengharukan. Menurut laporan Variety, hampir tidak ada penonton yang tidak meneteskan air mata.
Begitu film selesai diputar, tepuk tangan membahana tanpa henti selama 22 menit durasi tepuk tangan terpanjang di festival tahun ini.
Bahkan ketika penyelenggara mencoba meredupkan lampu gedung pada menit ke-20, sebuah sinyal halus untuk mengakhiri aplaus, penghormatan penonton tidak surut. Tepuk tangan terus bergemuruh.
Momen tersebut semakin menusuk kalbu ketika beberapa penonton mengibarkan bendera Palestina. Gema teriakan Free Palestine bersahutan di sela-sela tepuk tangan yang tak kunjung usai.
Aktor Motaz Malhees bahkan berlari menyambut bendera dari penonton dan mengibarkannya dengan penuh semangat, disambut sorak-sorai yang lebih keras.
Dukungan kuat juga datang dari nama-nama besar Hollywood. Joaquin Phoenix dan Rooney Mara, yang menjabat sebagai produser eksekutif, hadir dengan raut wajah penuh emosi.
Keduanya memegang foto mendiang Hind Rajab. Phoenix, bintang film Joker, menegaskan sikapnya dengan mengenakan pin Artists for Ceasefire, sebuah gerakan yang menyerukan gencatan senjata di Palestina.
Mata keduanya tampak berkaca-kaca saat ikut memberikan aplaus panjang.
Mereka tidak sendiri. Proyek film ini turut didukung oleh Brad Pitt, sutradara peraih Oscar Alfonso Cuarón, dan Jonathan Glazer, sutradara The Zone of Interest, yang juga bertindak sebagai produser eksekutif.
The Voice of Hind Rajab adalah dramatisasi dari peristiwa nyata yang terjadi pada Januari 2024.
Sumber : suara.com