CILEGON – Pemerintah Kota (Pemkot) Cilegon tetap tidak dapat mengabulkan permintaan dari DPD Gerakan Mahasiswa (Gema) Al-Khairiyah soal penambahan kuota penerima Beasiswa Cilegon Juare.
Sebelumnya diberitakan, ratusan mahasiswa baru yang didampingi oleh pengurus DPD Gema Al-Khairiyah mendatangi kantor Bagian Kesejahteraan Rakyat (Kesra) Setda Kota Cilegon pada Selasa (9/9/2025) lalu. Mereka datang hendak mempertanyakan alasan tidak bisa mendapatkan Beasiswa Cilego Juare.
“Karena secara penganggaran sudah diketuk. Kalau dilakukan perubahan ini nantinya jadi pertanyaan di kemudian hari,” kata Kepala Bagian Kesra Setda Kota Cilegon, Rahmatullah saat ditemui di ruangannya, Rabu (10/9/2025) kemarin.
Rahmatullah mengungkapkan, usulan dan permintaan dari DPD Gema Al-Khairiyah dan mahasiswa berupa penambahan kuota penerima Beasiswa Cilegon Juare itu rencananya akan diupayakan pada tahun depan.
“Sudah kami sampaikan usulan dan masukannya ke Walikota insya Allah diterima tapi bukan untuk tahun ini, untuk tahun depan. Mudah-mudahan ada solusi ketika APBD tidak bisa membiayai. Mudah-mudahan dari CSR atau yang lainnya yang bisa disinergikan,” ungkapnya.
Diketahui, pada pelaksanaan program Beasiswa Cilegon Juare ini Pemkot Cilegon hanya menerima sebanyak 511 mahasiswa, terdiri dari 204 orang kategori tidak mampu dan 307 orang kategori berprestasi.
Tentu program beasiswa di bawah pemerintahan Robinsar-Fajar berbeda dengan kepemimpinan sebelumnya yang membuka kuota penerimaan hingga 1.000 mahasiswa per tahun.
Rahmatullah berdalih, perbedaan itu dilatarbelakangi oleh kondisi Kota Cilegon yang banyak tumbuh industri, sehingga perlu dilakukan penyortiran jurusan yang diambil oleh mahasiswa tersebut.
“Pemerintah juga ingin outputnya nanti mereka dapat pekerjaan yang pas dan tepat. Di Beasiswa Cilegon Juare ini pemohon ada 918, yang memenuhi syarat 790, yang tidak memenuhi syarat 119,” tutupnya.
Penulis: Maulana
Editor : TB Ahmad Fauzi
