Tangerang Book Party: Menumbuhkan Budaya Membaca di Ruang Publik

Tangerang Book Party rutin menggelar kegiatan membaca bersama di taman-taman Kota Tangerang TANGERANG – Suasana Taman Prestasi, Lapangan Ahmad Yani,…
1 Min Read 0 4


Tangerang Book Party rutin menggelar kegiatan membaca bersama di taman-taman Kota Tangerang

TANGERANG – Suasana Taman Prestasi, Lapangan Ahmad Yani, Kota Tangerang, pada Minggu (7/9/2025) siang tampak berbeda dari biasanya. Di bawah rindangnya pepohonan, puluhan anak muda tampak duduk berkelompok, masing-masing larut dalam buku bacaan yang mereka bawa.

Tak ada suara gaduh, hanya desiran angin yang menemani sesi silent reading yang berlangsung tenang. Inilah pemandangan khas yang selalu hadir setiap akhir pekan berkat kegiatan yang digagas komunitas literasi Tangerang Book Party.

Tangerang Book Party rutin menggelar kegiatan membaca bersama di taman-taman Kota Tangerang. Setelah sesi membaca dalam diam, peserta diajak untuk berbagi cerita dan berdiskusi tentang buku yang mereka baca. Ketua Tangerang Book Party, Monica Bunga Lein, menjelaskan bahwa kegiatan ini dirancang bukan hanya untuk memperluas wawasan peserta, tetapi juga membangun interaksi sosial yang sehat.

“Di Tangerang Book Party, kita menyediakan wadah untuk teman-teman yang ingin membaca, sekaligus tempat diskusi setelahnya. Jadi bukan hanya membaca, tapi juga bisa berbagi cerita dari buku yang mereka bawa atau pinjam di sini,” ujar Monica.

Menurutnya, membaca di ruang publik memberikan pengalaman berbeda. Selain mempererat hubungan antaranggota, kehadiran mereka di taman juga menginspirasi masyarakat sekitar untuk ikut terlibat atau sekadar mengamati aktivitas positif ini.

Monica menekankan bahwa Tangerang Book Party adalah komunitas yang inklusif. Peserta berasal dari berbagai latar belakang, mulai dari pelajar SMA, mahasiswa, hingga pekerja. Dengan keterbukaan ini, komunitas berharap dapat menjadi gerakan kolektif untuk meningkatkan budaya literasi di Kota Tangerang.

“Kami ingin menghadirkan kegiatan yang dekat dengan masyarakat. Harapannya, semakin banyak orang yang tertarik membaca, apalagi jika dilakukan di tempat yang terbuka dan mudah diakses,” tambah Monica.

Selain itu, Tangerang Book Party juga menyediakan perpustakaan mini yang terdiri dari buku-buku sumbangan. Buku-buku ini bisa langsung dibaca di lokasi sehingga siapa pun yang datang tidak perlu membawa buku sendiri.

Salah satu peserta, Tenggara, mengaku kegiatan ini memberinya banyak manfaat. Bagi mahasiswa tersebut, diskusi setelah membaca memberikan perspektif baru yang sulit didapat jika hanya membaca sendiri.

“Buat saya pribadi, seru banget bisa gabung. Jadi bukan cuma baca buku sendiri, tapi kita bisa tahu pendapat orang lain. Itu sangat berguna, apalagi buat saya yang masih kuliah,” kata Tenggara sambil tersenyum.

Diskusi ini sering kali menghadirkan perdebatan sehat yang mendorong peserta untuk berpikir kritis. Setiap buku yang dibaca bisa memunculkan topik pembicaraan yang beragam, mulai dari sastra, filsafat, hingga isu-isu sosial terkini.

Tak hanya membaca dan berdiskusi, Tangerang Book Party juga menggelar acara khusus sebagai wadah apresiasi seni dan sastra. Dalam waktu dekat, mereka akan mengadakan Malam Sastra Vol.3 pada 13 September 2025 di Van Koffie, Kota Tangerang.

Acara ini akan menghadirkan pembacaan puisi, pertunjukan musik, dan berbagi karya tulis. Monica berharap kegiatan ini dapat menjadi ruang bagi para penulis dan pecinta sastra untuk mengekspresikan diri sekaligus memperkenalkan literasi kepada khalayak yang lebih luas.

Dengan konsistensinya menghadirkan kegiatan membaca di ruang publik, Tangerang Book Party menjadi bukti bahwa budaya literasi bisa tumbuh di mana saja. Di tengah era digital yang serba cepat, komunitas ini hadir sebagai pengingat bahwa buku dan diskusi tatap muka tetap memiliki tempat yang istimewa di hati masyarakat.

Tim Redaksi





Source link

beritajakarta

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *