Danau Kalpataru, dari Lahan Terlantar Menjadi Oase Hijau Kota Tangerang

Kampung Wisata Danau Kalpataru, Kota Tangerang TANGERANG – Kesadaran akan pentingnya ruang terbuka hijau (RTH) semakin tumbuh di kalangan masyarakat…
1 Min Read 0 6


Kampung Wisata Danau Kalpataru, Kota Tangerang

TANGERANG – Kesadaran akan pentingnya ruang terbuka hijau (RTH) semakin tumbuh di kalangan masyarakat perkotaan. Hal ini tampak nyata di Perumahan Banjar Wijaya, Kecamatan Cipondoh, Kota Tangerang, melalui hadirnya Kampung Wisata Danau Kalpataru, yang kini menjadi destinasi favorit warga untuk bersantai dan berolahraga.

Dulu, kawasan ini hanyalah area yang kurang produktif, cenderung terbengkalai, dan nyaris tak dilirik warga sekitar. Namun, berkat inisiatif dan partisipasi aktif masyarakat, kawasan tersebut kini bertransformasi menjadi ruang hijau yang hidup, sekaligus pusat interaksi sosial. Setiap sore, kawasan Danau Kalpataru selalu dipenuhi pengunjung dari berbagai kalangan usia. Ada yang datang untuk berolahraga, berjalan santai, hingga sekadar melepas penat setelah seharian beraktivitas.

Perubahan ini bukan hanya soal estetika, tapi juga fungsi ekologis dan sosial. Menurut Meta Monica, salah satu warga, keberadaan danau memiliki peran penting sebagai area resapan dan penampungan air hujan, sekaligus menambah kesejukan lingkungan sekitar.

“Danau ini bukan hanya tempat bersantai, tapi juga membantu menjaga lingkungan. Di tengah padatnya perumahan, udara di sini terasa lebih segar dan nyaman,” ujarnya.

Tak hanya itu, Danau Kalpataru juga berhasil menjadi ruang bagi warga untuk saling berinteraksi. Anak-anak tampak ceria bermain di area sekitar danau, sementara orang tua bisa mengawasi mereka dengan tenang.

Salah satu pengunjung, Naila Pratama, rutin membawa anak-anaknya bermain ke Danau Kalpataru. Ia mengaku tempat ini menjadi pilihan utama karena suasananya yang nyaman dan aman.

“Di sini nyaman dan anak-anak bisa bermain dengan leluasa. Selain itu, tempatnya juga sangat terjangkau. Tidak perlu jauh-jauh ke taman kota,” ungkapnya sambil tersenyum.

Sementara itu, Budi, warga Banjar Wijaya yang gemar berolahraga, menganggap danau ini sebagai lokasi ideal untuk joging.

“Udaranya sejuk, pemandangannya indah, dan saya bisa berolahraga tanpa harus pergi jauh. Ini tempat yang sempurna untuk melepas penat,” katanya.

Transformasi Danau Kalpataru menjadi destinasi wisata lokal tak lepas dari peran aktif warga dalam menjaga dan mengelola kawasan ini. Dengan semangat gotong royong, mereka berhasil membuktikan bahwa ruang terbuka hijau dapat menjadi pusat kegiatan positif jika dikelola dengan baik.

Kini, Danau Kalpataru bukan hanya menjadi kebanggaan warga Banjar Wijaya, tetapi juga contoh nyata bagaimana partisipasi masyarakat dapat menciptakan perubahan nyata. Keberadaannya diharapkan dapat menginspirasi kawasan lain di Kota Tangerang untuk lebih peduli pada lingkungan sekaligus menyediakan ruang publik yang bermanfaat.

Dengan meningkatnya jumlah pengunjung setiap hari, warga berharap pemerintah daerah ikut memberikan dukungan, baik dari sisi infrastruktur maupun promosi wisata. Harapannya, Danau Kalpataru dapat terus berkembang menjadi ikon wisata lokal yang ramah lingkungan, sekaligus sarana edukasi tentang pentingnya menjaga alam di tengah kehidupan perkotaan yang serba cepat.

Danau Kalpataru kini bukan hanya sekadar ruang terbuka hijau, tetapi juga simbol perubahan – dari lahan tak terurus menjadi pusat kehidupan yang menghubungkan manusia dengan alam dan satu sama lain.

Tim Redaksi





Source link

beritajakarta

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *