Dinkes Catat Penanganan TBC Melalui Metode Skrining di Banten Capai 75 Persen

Gubernur Andra Soni memimpin rakor Dinkes se-Provinsi Banten. (Istimewa) SERANG – Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Banten mencatat penanganan penyakit tuberculosis (TBC)…
1 Min Read 0 5


Gubernur Andra Soni memimpin rakor Dinkes se-Provinsi Banten. (Istimewa)

SERANG – Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Banten mencatat penanganan penyakit tuberculosis (TBC) melalui metode skrining mencapai 75 persen.

Hal itu disampaikan Kepala Dinkes Provinsi Banten, Ati Pramudji Hastuti usai rapat bersama Dinkes se-Provinsi Banten, Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Banten dan akademisi, Rabu (3/9/2025).

Ati mengatakan, skrining yang dilakukan oleh para kader di Posyandu, Puskesmas, klinik sampai dokter capaian kita saat ini sudah mencapai 1 juta lebih atau 20 kali lipat dari target yang ditetapkan atau sekitar 75 persen dari target kita.

“Sampai Desember nanti, kami meyakini akan bisa mencapai 100 persen temuan eliminasi TBC di Provinsi Banten,”

Ati juga menyebut, target yang diwajibkan oleh Pemerintah Pusat untuk eliminasi TBC sebesar 50.000 penderita TBC yang harus ditemukan by name by address melalui skrining yang dilakukan secara aktif.

“Dari target itu, kewajiban kita harus menemukan minimal 10 kali lipat atau idealnya sampai 20 kali lipat yang sudah diskrining,” katanya.

Menurut Ati, program eliminasi TBC merupakan salah satu program prioritas Presiden Prabowo Subianto selain Cek Kesehatan Gratis, penangan stunting dan kesehatan ibu dan anak.

Di dalam penanganan eliminasi TBC, lanjut Ati, beberapa waktu lalu Provinsi Banten mendapatkan apresiasi dari Presiden Prabowo melalui Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Menteri PMK, Menteri Kesehatan serta Staf Kepresidenan.

“Provinsi Banten meraih prestasi terhadap pencapaian kinerja dari tercapainya indikator penanganan TBC dalam rangka pencapaian eliminasi tahun 2030 di Indonesia,” ujarnya.

Sementara Gubernur Banten Andra Soni mengatakan, Provinsi Banten raih tertinggi nasional dalam capaian eliminasi TBC. Ia juga memberikan apresiasi kepada seluruh tenaga kesehatan (nakes) di Provinsi Banten.

“Provinsi Banten mendapatkan apresiasi dari Pemerintah Pusat atas capaian kita yang tertinggi secara nasional,” kata Andra.

Andra menilai, capaian itu merupakan hasil kerja keras semua pihak, terutama pemerintah kabupaten/ kota.

Menurut Andra, secara umum Indonesia masuk negara terbesar kedua yang rentan terhadap sebaran penyakit TBC. Oleh karenanya, pelaksanaan eliminasi TBC itu menjadi sebuah tantangan semua untuk bisa lebih mengoptimalkan penanganannya.

“Kita mempunyai tanggung jawab melindungi warga kita dengan cara memberikan edukasi dan menemukan kasus-kasus baru TBC untuk ditindaklanjuti dan diobati sampai sembuh,” ujarnya.

Penulis : Tb Moch. Ibnu Rushd                            Editor : Usman Temposo





Source link

beritajakarta

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *