Aktivis Desak Tunjangan Rumah DPRD Kabupaten Tangerang Dihapuskan

Aliansi Mahasiswa Tangerang unjukrasa di depan DPRD Kabupaten Tangerang. (Saepulloh/bantennews) KAB.TANGERANG – Sejumlah aktivis yang tergabung dalam Aliansi Mahasiswa Tangerang…
1 Min Read 0 4


Aliansi Mahasiswa Tangerang unjukrasa di depan DPRD Kabupaten Tangerang. (Saepulloh/bantennews)

KAB.TANGERANG – Sejumlah aktivis yang tergabung dalam Aliansi Mahasiswa Tangerang (AMT) unjukrasa di Kantor DPRD Kabupaten Tangerang, Kamis (4/9/2025).

Mereka menuntut tunjangan rumah untuk wakil rakyat dihapuskan karena dinilai tidak realistis. Apalagi di tengah kesulitan yang dihadapi rakyat, khususnya di Kabupaten Tangerang.

Diketahui, tunjangan rumah diatur dalam Peraturan Bupati (Perbup) nomor 1 tahun 2025 tentang hak keuangan dan administratif pimpinan dan anggota DPRD Kabupaten Tangerang sebagaimana telah diubah beberapa kali.

Perbup tersebut, saat ini berdasarkan kesepakatan fraksi-fraksi DPRD merespons adanya penolakan. Namun tuntutan AMT tak hanya Perbup nomor 1 dicabut, tetapi sejumlah regulasi yang mengatur mengenai hak keuangan DPRD sebelumnya didesak dihapuskan pula.

“Buat apa di batalkan, hapuskan tunjangan perumahan, karena mereka punya rumah dan sudah berkecukupan,” tegas Galih Kurniawan salah satu peserta aksi dalam orasinya.

Menurut dia, di tengah fasilitas yang diberikan kepada anggota DPRD makin naik, namun kinerjanya nyaris tidak terlihat. Padahal warga Tangerang khusus wilayah utara menunggu aksi nyata para wakilnya.

“Di mana DPRD Kabupaten Tangerang hari ini. Kita lihat warga kita yang ada di Pantura, yang banyak mengalami kerugian, sampai hari ini kasus pagar laut tidak jelas,” tegasnya lagi.

Galih juga menyinggung saat kampanye mereka datang ke bawah dan mengemis suara agar dipilih, namun setelah terpilih mereka dinilai justru hilang.

Mahasiswa juga meminta kepada Bupati Tangerang bekerja dengan benar untuk menyelesaikan segala persoalan di daerah ini.

“Kami datang ke sini menurut mereka untuk bekerja dengan benar. Padahal mereka saat pemilihan datang kepada kita cium tangan, tapi setelah terpilih hilang,” katanya.

“Tapi tidak hanya DPRD, kami juga menurut bupati atas persoalan yang ada di Kabupaten Tangerang. Belum ada persoalan yang berarti, belum ada langkah konkret karena kerja-kerja mereka duduk di kursi,” tambahnya.

Dalam pantauan di lokasi, situasi sempat memanas saat peserta aksi sempat terjadi aksi dorong-dorongan dengan petugas. Namun, situasi kondusif setelah perwakilan DPRD Kabupaten Tangerang M. Nur Rojab dan Imam Sucipto serta Sekda Soma Atmaja menemui massa aksi.

Saat berita ini diturunkan, proses dialog antara kedua belah pihak masih berlangsung di halaman kantor DPRD Kabupaten Tangerang.

Penulis: Saepulloh                                                Editor: Tb Moch. Ibnu Rushd





Source link

beritajakarta

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *