MoU Dibatalkan Warga Bangkonol Tetap Jaga Pintu Masuk TPSA

Warga menjaga akses masuk TPSA Bangkonol Pandeglang. (Memed/bantennews) PANDEGLANG – Warga Bangkonol, Kabupaten Pandeglang, melakukan penjagaan di depan pintu masuk…
1 Min Read 0 8


Warga menjaga akses masuk TPSA Bangkonol Pandeglang. (Memed/bantennews)

PANDEGLANG – Warga Bangkonol, Kabupaten Pandeglang, melakukan penjagaan di depan pintu masuk Tempat Pembuangan Sampah Akhir (TPSA) Bangkonol, Selasa (2/9/2025).

Diketahui, Bupati Pandeglang Raden Dewi Setiani memastikan pembatalan MoU pengelolaan sampah dengan Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang Selatan (Tangsel) dibatalkan.

Warga Bangkonol, Ahmad Yani mengatakan penjagaan di pintu gerbang masuk TPSA Bangkonol untuk mengantisipasi adanya truk sampah dari luar daerah masuk ke TPSA. Ia menilai, meski secara lisan MoU tersebut sudah dibatalkan namun belum ada bukti konkret berupa draft pembatalan.

“Kita akan tetap standby di TPA bergantian semua warga terdampak, dan soal sikap Ibu Dewi ataupun seluruh pejabat teknis yang sudah bersepakat menutup atau memutus kerja sama kita apresiasi. Tapi kita tidak akan menganggap ini selesai begitu saja kita akan terus kontrol sampai ada fisik tertulis dokumen tertulis pemberhentiannya dan kami akan kontrol terus perjalanannya sampai betul-betul tidak ada suplai dari luar,” kata Yani, Selasa (2/9/2025).

Ia menegaskan, langkah ini terpaksa diambil mengingat pengalaman di mana Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Pandeglang melakukan kerja sama sampah secara sembunyi-sembunyi pada malam hari selama tiga  bulan tanpa diketahui oleh publik.

“Kami konsisten menjaga gerbang masuk karena kami tidak mau ada mobil dari luar yang masuk ke wilayah TPSA. Kenapa kami harus mencurigai ada mobil dari luar masuk,” tegasnya.

“Karena Pandeglang pernah melakukan kerja sama terselubung antara salah satu dan LH yang berjalan sekitar dua sampai tiga bulan dimana sampah dari Tangsel masuk setiap malam menggunakan truk besar dan tidak dilakukan secara formal dan terbuka tetapi itu terselubung,” sambungnya.

Untuk mencegah hal itu terjadi, ia bersama warga lain mengaku akan terus berjaga di pintu masuk guna memastikan tidak ada satupun truk sampah dari luar daerah masuk ke Bangkonol.

“Maka dari itu kami harus siap siaga karena yang akan menerima dampak negatifnya kami, makanya kami standby kontrol di gerbang masuk TPSA kita khawatir ada sampah yang dimasukkan secara terselubung. Kami lebih baik menjaga menggunakan SOP yang kami terapkan di lokasi, sekarang tidak ada lagi mobil menggunakan bak terbuka tapi tertutup dan ini inisiatif kami sehingga kami tidak mau rusak lagi SOP ini,” pungkasnya.

Yani dan warga lain ingin memastikan bahwa pengelolaan sampah di TPSA Bangkonol sudah sesuai dengan rekomendasi yang diberikan oleh Kementerian Lingkungan Hidup.

“Jadi kami akan standby dan memastikan TPSA Bangkonol menggunakan sanitary landfill, itu yang kami jadikan komitmen dan kami jaga hari ini,” tutupnya.

Penulis : Memed
Editor : Tb Moch. Ibnu Rushd





Source link

beritajakarta

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *