
CILEGON – Puluhan mahasiswa dari Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Banten Bersatu Wilayah Kota Cilegon menggelar aksi unjuk rasa di depan gedung DPRD Cilegon.
Aksi tersebut dilakukan sebagai bentuk keprihatinan terhadap keadaan negara dan korban represifitas aparat, serta kebijakan pemerintah yang dinilai jauh dari kepentingan rakyat. Selain penyampaian orasi, massa aksi juga menggelar doa bersama untuk Affan Kurniawan yang menjadi korban saat demonstrasi di Jakarta pada Kamis (28/8/2025) lalu.
“Kami turun ke jalan ini karena prihatin terhadap keadaan negara saat ini. Kita tidak boleh diam saat ada ketidakadilan yang dilakukan pemerintah, terlebih sampai menyebabkan korban jiwa dalam demonstrasi,” kata Ketua BEM Banten Wilayah Kota Cilegon, Eko Setiawan, Selasa (2/9/2025).
Ia mengungkapkan, pihaknya sengaja menggelar aksi di depan gedung DPRD Cilegon untuk mengingatkan para wakil rakyat agar menjaga sikap dan tidak menyakiti hati masyarakat.
“Seperti kita tahu, demonstrasi yang ada saat ini di banyak wilayah di Indonesia salah satunya dipicu oleh naiknya tunjangan anggota DPR RI, yang kemudian diperparah dengan sikap beberapa dari mereka yang menyakiti masyarakat. Kita tidak ingin wakil rakyat di daerah bersikap seperti itu,” tegasnya.
Eko berharap dengan adanya reaksi masyarakat yang kecewa, pemerintah benar-benar hadir dan tidak memperkeruh keadaan.
“Kepada aparat keamanan juga kami minta jangan bertindak represif terhadap para demonstran. Mereka masyarakat yang seharusnya dilindungi dan diayomi,” ujarnya.
Sementara itu, Ketua DPRD Cilegon Rizki Khairul Ichwan yang menemui massa aksi mengapresiasi sikap kritis mahasiswa terhadap keadaan negara saat ini.
“Kami menyambut baik aspirasi mereka. Evaluasi yang disampaikan itu baik dan konstruktif menyikapi persoalan yang terjadi saat ini. Mereka murni menyampaikan aspirasi masyarakat,” katanya.
Aksi yang berlangsung hingga pukul 19.00 WIB itu diakhiri dengan penandatanganan kesepakatan antara mahasiswa dengan DPRD Cilegon yang berisi sejumlah tuntutan, salah satunya mengenai transparansi kebijakan.
Penulis: Maulana
Editor: Usman Temposo