SERANG – Dugaan keterlibatan satpam atau petugas keamanan PT Generation Regeneration Smelting (GRS) dalam pengeroyokan wartawan dan staf Kementerian Lingkungan Hidup (KLH) disebut karena rasa takut kehilangan pekerjaan apabila perusahaan ditutup.
Kapolres Serang, AKBP Condro Sasongko, mengatakan keterangan itu diperoleh setelah dua pelaku yang merupakan satpam perusahaan, bernama Karim dan Bangga, berhasil ditangkap.
“Kemungkinan dari keterangan (para pelaku) adalah kalau sampai pabriknya ditutup, mereka tidak bisa bekerja dan kehilangan mata pencaharian,” kata Condro kepada wartawan.
Sejauh ini, polisi sudah mengidentifikasi sekitar tujuh pelaku dan masih memburu sisanya. Condro menjelaskan, dua orang sudah ditahan di Polres Serang.
“Dari dugaan, pelaku antara 6 sampai 7 orang. Dua orang sudah diamankan, ditahan di Polres Serang. Ada yang memukul, ada yang menendang, dan ada yang memegangi,” ujarnya.
Pelaku diketahui dari rekaman CCTV perusahaan serta keterangan korban. Selain petugas keamanan, pengeroyokan juga melibatkan karyawan dan anggota ormas.
Salah satu korban, Humas KLH bernama Anton Rumandi, mengaku telah menjalani visum dan melapor ke Polsek Jawilan bersama korban lain, termasuk beberapa wartawan. Ia menduga aksi pengeroyokan dipicu ketidaksenangan pihak perusahaan terhadap sidak yang dilakukan KLH.
“Mungkin kurang berkenan. Untuk lebih jelasnya, mungkin dari pihak kepolisian yang bisa menjelaskan,” kata Anton.
Anton mengungkapkan hampir seluruh tubuhnya mengalami luka akibat pengeroyokan tersebut.
“Di pipi, hidung agak berdarah, kepala benjol, dan bagian tubuh lainnya mulai terasa pegal,” ucapnya.
Penulis: Audindra Kusuma
Editor: Usman Temposo