SERANG – Pemerintah Kota (Pemkot) Serang memastikan proyek revitalisasi total Pasar Induk Rau (PIR) akan dibiayai melalui pinjaman bank.
Keputusan ini diambil Walikota Serang, Budi Rustandi demi mempercepat pembangunan pasar modern yang ditargetkan selesai dalam dua tahun ke depan.
Menurut Budi, opsi pinjaman bank dipilih karena bunganya lebih rendah dibandingkan skema Kerja Sama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU). Ia menegaskan, langkah ini penting agar pembangunan tidak lagi tertunda.
“Pinjam bank ini bunganya lebih murah dan prosesnya cepat. Kalau tidak segera dibangun tahun depan, kapan lagi? Masa jabatan saya hanya empat tahun, jadi harus dipercepat,” tegas Budi, Selasa (19/8/2025).
Ia memastikan, seluruh bangunan lama Pasar Rau akan dibongkar total. Menurutnya, langkah tersebut diambil demi keamanan sekaligus menghadirkan konsep pasar modern yang bersih, nyaman, dan dikelola langsung oleh pemerintah.
“Saya tidak mau bangunan lama dipertahankan karena khawatir membahayakan. Konsep saya, Pasar Rau dibangun dari nol,” ujarnya.
Selain itu, Budi menekankan, keinginan revitalisasi tidak hanya datang dari pemerintah, melainkan juga pedagang yang sudah lama mengeluhkan kondisi pasar.
Untuk menjamin aktivitas ekonomi tetap berjalan, Pemkot Serang tengah menyiapkan lokasi sementara bagi para pedagang selama proses pembangunan berlangsung.
Terkait pengelolaan, Budi memastikan kerja sama dengan PT Pesona selaku pihak pengelola sebelumnya akan diputus tahun ini.
“Untuk pengelola Pasar Induk Rau yaitu PT Pesona saya pastikan tahun ini kerjasama diputus. Retribusi nanti masuk langsung ke kas Pemkot Serang,” katanya.
Dengan sistem baru, Budi optimistis tidak hanya pungutan liar bisa ditekan, tetapi juga Pendapatan Asli Daerah (PAD) akan meningkat.
Sementara Ketua Satgas Percepatan Pembangunan dan Investasi Kota Serang, Wahyu Nurjamil menjelaskan, pembangunan Pasar Rau dari nol akan disertai penataan menyeluruh.
“Rencananya, tahun depan Pasar Rau akan dibangun dari nol. Artinya semua gedung dirubuhkan. Selama proses itu, pedagang direlokasi sementara ke tempat yang ditetapkan Pemkot Serang,” ungkap Wahyu.
Menurutnya, program ini bukan sekadar membangun ulang fisik pasar, melainkan juga menata kawasan sekitar.
Permasalahan kemacetan, penegakan aturan, saluran air yang mampet hingga banjir, akan menjadi fokus dalam rencana tersebut.
“Kita ingin pembangunan fisik berjalan beriringan dengan penataan lingkungan. Jadi pasar tidak hanya lebih layak, tapi juga lebih tertib,” ujarnya.
Wahyu optimistis, jika pembangunan sesuai jadwal, Pasar Induk Rau akan menjadi pusat perdagangan modern yang menjadi ikon baru Kota Serang.
“Harapannya, pasar ini tidak hanya memperbaiki wajah kota, tapi juga mendukung perekonomian daerah serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” katanya.
Penulis : Ade Faturohman
Editor : Tb Moch. Ibnu Rushd