LEBAK – Ada yang unik dan menarik pada perlombaan dalam memeriahkan HUT RI ke-80. Warga Desa Sukadaya, Kecamatan Cikulur, Kabupaten Lebak, menggelar perlombaan menangis. Ajang ini berhasil menarik perhatian, dengan mayoritas pesertanya adalah emak-emak, Senin (18/8/2025).
Mumun (50), salah seorang peserta, mengatakan bahwa dirinya baru pertama kali mengikuti lomba menangis tersebut.
“Ini pertama kali ikut lomba menangis. Alhamdulillah, menang juara 1 dan mendapatkan uang sebesar Rp100 ribu dari panitia,” ujar Mumun kepada awak media.
Ia mengungkapkan bahwa tangisannya datang secara tiba-tiba. Dirinya teringat anak dan suami yang sedang berada di Sukabumi dan tak kunjung pulang, sehingga membuatnya larut dalam kesedihan hingga memperlihatkan ekspresi pilu paling mendalam.
“Tadi saya ingat anak, sementara suami yang pergi ke Sukabumi tidak pulang-pulang,” ungkapnya.
Sementara itu, Enan, panitia perlombaan, menyampaikan bahwa ajang menangis ini bukan sekadar hiburan, melainkan juga wadah bagi warga untuk menyalurkan isi hati, terutama para emak-emak.
“Perlombaan menangis ini seolah-olah mengungkapkan isi hati peserta, tapi dalam bentuk hiburan. Bahkan banyak juga peserta yang sampai benar-benar menangis,” kata Enan.
Ia menambahkan, tangis yang biasanya identik dengan kesedihan, kali ini justru menjadi perekat kebersamaan.
“Di balik air mata yang jatuh, terselip tawa, harapan, dan semangat kemerdekaan yang tak pernah padam,” pungkasnya.
Penulis: Sandi Sudrajat
Editor: Usman Temposo