Tikus Berdasi dan Tumpukan Sampah Ikut Karnaval HUT RI ke-80 di Menes Pandeglang

Boneka tikus raksasa meriahkan karnaval HUT RI ke 80 di Menes Pandeglang PANDEGLANG – Ribuan warga di Kecamatan Menes, Kabupaten…
1 Min Read 0 9


Boneka tikus raksasa meriahkan karnaval HUT RI ke 80 di Menes Pandeglang

PANDEGLANG – Ribuan warga di Kecamatan Menes, Kabupaten Pandeglang, tumpah ruah di Alun-alun Menes memeriahkan peringatan HUT RI ke-80. Yang menarik, dalam karnaval ini tampil boneka tikus berdasi dengan tulisan Rp40 miliar dan tumpukan sampah yang ikut diarak.

Tak hanya itu, dua peserta mengenakan topeng tikus dengan jas hitam sambil membawa koper bertuliskan ‘Uang Rakyat’. Ada pula sepasang pria dan wanita dengan tanda pengenal bertuliskan “Dewi-Iing”.

Penampilan warga menggunakan kostum tikus ini merupakan bentuk kritik terhadap pejabat Pemkab Pandeglang yang tetap menjalin kerja sama pengelolaan sampah dengan Pemkot Tangsel, meski menuai protes warga.

Fahmi Fathur, warga Kampung Menes, menegaskan bahwa aksi tersebut adalah sindiran untuk Bupati Pandeglang Dewi Handajani dan Wakilnya Tanto Warsono Arban (Dewi-Iing), yang telah menandatangani kontrak kerja sama pengelolaan sampah meski fasilitas dan SDM di Pandeglang masih perlu banyak perbaikan.

“Melihat keresahan di Kabupaten Pandeglang, jika dijadikan tempat pembuangan sampah dari luar daerah sementara SDM pengelolaan belum mumpuni, tentu bisa menimbulkan bau dan masalah lain. Entah apa kepentingan di balik kerja sama ini,” tegas Fahmi, Minggu (17/8/2025).

Menurutnya, selama ini Pemkab Pandeglang belum mampu mengatasi persoalan sampah lokal, seperti yang terjadi di Kampung Teluk, Kecamatan Labuan. Namun, sudah berani menampung sampah dari luar daerah. Seharusnya, kata Fahmi, Pemkab menyelesaikan dulu masalah sampah di wilayahnya sendiri sebelum menjalin kerja sama dengan daerah lain.

Fahmi menambahkan, ia tidak menolak kerja sama jika Pemkab Pandeglang sudah benar-benar mampu mengelola sampah di daerahnya sendiri, dengan fasilitas dan sarana penampungan yang memadai.

“Yang kami khawatirkan, Pemkab Pandeglang belum mampu mengelola sampah lokal, apalagi jika harus menampung kiriman sampah dari Tangsel dengan kapasitas besar setiap hari,” pungkasnya.

Penulis: Memed
Editor: Usman Temposo

 





Source link

beritajakarta

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *