Sindiran Pemkab Pandeglang, Mapala se-Banten Gelar Upacara Bendera di TPSA Bangkonol

Mapala se-Banten melakukan upacara pengibaran bendera merah putih raksasa di TPSA Bangkonol Pandeglang PANDEGLANG – Mahasiswa Pecinta Alam (Mapala) se-Provinsi…
1 Min Read 0 9


Mapala se-Banten melakukan upacara pengibaran bendera merah putih raksasa di TPSA Bangkonol Pandeglang

PANDEGLANG – Mahasiswa Pecinta Alam (Mapala) se-Provinsi Banten menggelar upacara bendera merah putih di Tempat Pembuangan Sampah Akhir (TPSA) Bangkonol, Kecamatan Koroncong, Kabupaten Pandeglang. Aksi ini menjadi simbol kritik keras terhadap Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pandeglang terkait kerja sama pengelolaan sampah yang dinilai merugikan masyarakat sekitar.

Sebelum upacara, puluhan mahasiswa melakukan long march dari Kampus STISIP Banten Raya di Kampung Sabi, Kecamatan Pandeglang, menuju TPSA Bangkonol. Dengan membentangkan bendera merah putih sepanjang 30 meter, mereka berjalan sambil menyanyikan lagu-lagu perjuangan khas aksi unjuk rasa.

Sesampainya di TPSA, para mahasiswa mengibarkan bendera di tengah tumpukan sampah, sebuah simbol bahwa masyarakat sekitar belum merdeka dari permasalahan sampah meski Indonesia telah memasuki usia ke-80 tahun kemerdekaan.

Pusat Koordinasi Daerah (PKD) Mapala Banten, Juliandy akrab disapa Tupa menegaskan bahwa TPSA Bangkonol yang berada di bawah kewenangan Pemkab Pandeglang kini terbengkalai dan memberi dampak negatif bagi masyarakat.

“Seharusnya bendera berkibar di tempat bersih yang dinikmati masyarakat. Tapi hari ini, bendera justru berkibar di atas tumpukan sampah yang merusak lingkungan dan kesehatan warga,” tegas Tupai.

Ia menambahkan, aksi ini dilakukan untuk menyampaikan pesan bahwa kemerdekaan tidak hanya tentang seremonial, tetapi juga soal hak masyarakat untuk hidup sehat dan terbebas dari dampak buruk sampah.

Tupai juga menyinggung kasus korupsi pegawai Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Tangerang Selatan terkait dana pengelolaan sampah sebesar Rp78 miliar. Menurutnya, kasus ini menunjukkan lemahnya komitmen pemerintah dalam mengelola sampah secara berkelanjutan.

“Kalau dana itu tidak dikorupsi, Pemkot Tangsel tidak perlu membuang sampah ke daerah lain. Sayangnya, MoU kerja sama yang ada justru tidak berlanjut dan merugikan masyarakat,” ujarnya.

Melalui aksi ini, Mapala se-Banten berharap Pemkab Pandeglang dapat tersentuh hatinya dan membatalkan kerja sama pengolahan sampah dengan Pemkot Tangsel.

“Harapan kami sederhana, masyarakat harus hidup sehat. Tapi dengan kondisi TPSA Bangkonol yang terbengkalai, justru kesehatan warga terancam. Semoga pemerintah segera bertindak,” tutup Tupai.

Penulis : Memed
Editor : Usman Temposo

 





Source link

beritajakarta

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *