Diduga Tercemar, Situ Cangkring Kota Tangerang Jadi Kuburan Ikan

Bamgkai ikan mengapung di Situ Cangkring Kota Tangerang. (Istimewa) TANGERANG – Situ Cangkring yang terletak di Kelurahan Priuk Jaya, Kecamatan…
1 Min Read 0 12


Bamgkai ikan mengapung di Situ Cangkring Kota Tangerang. (Istimewa)

TANGERANG – Situ Cangkring yang terletak di Kelurahan Priuk Jaya, Kecamatan Periuk, Kota Tangerang berubah menjadi kuburan ikan. Diketahui, dalam dua pekan terakhir, ribuan ekor ikan ditemukan mati mengambang.

Warga menduga kuat, insiden ini disebabkan oleh limbah industri yang mencemari air situ. Mereka juga menyayangkan sikap Pemkot Tangerang yang dinilai tidak segera mengambil tindakan tegas.

“Sudah dua minggu ikan-ikan mati. Jumlahnya sudah ton-an, dari yang awalnya hanya kiloan sampai sekarang harus dikarungi,” kata Naji Hardianto, warga sekaligus pengurus keamanan lingkungan RW 02 RT 03 Priuk Jaya, Kamis (14/8/2025) kemarin.

Ia mengaku, telah mengirimkan video kondisi Situ yang dipenuhi bangkai ikan ke pihak terkait.

“Saya sudah kirim video ke banyak pihak, termasuk ke Walikota, tapi tidak ada respons. Ini jelas bentuk pembiaran,” ucap Naji.

Menurut Naji, kawasan sekitar Situ Cangkring dikelilingi oleh sejumlah pabrik, seperti pabrik paralon, sandal, spons, hingga pabrik pembuatan kioda, yang menggunakan air dalam proses produksinya.

“Saya yakin ada pabrik yang membuang limbah langsung ke situ. Dari dulu saya sudah minta Lurah agar menegur mereka dan mewajibkan membangun kolam penampungan limbah sebelum dibuang ke Situ Cangkring. Tapi sampai sekarang belum ada tindakan nyata,” katanya.

Air situ yang sebelumnya jernih kini berubah menjadi hijau pekat. Lurah setempat bahkan sudah mengimbau warga untuk tidak mengonsumsi ikan dari sana karena diduga sudah mengandung merkuri.

“Kami saja tidak tahu merkuri itu apa, tapi katanya berbahaya. Apalagi ikannya dibiarkan membusuk begitu saja di permukaan air,” kata Naji.

Ia juga mengingatkan bahwa kejadian serupa pernah terjadi pada 2022 silam, namun saat itu Dinas Lingkungan Hidup (DLH) bertindak lebih cepat.

“Walikota itu pemimpin nomor satu di Tangerang. Masa tega melihat situ rusak, ikan mati, dan warga resah tanpa turun langsung ke lokasi? Jangan cuma muncul pas pemilu saja,” pungkasnya.

Penulis : Mg-Saepulloh
Editor: Tb Moch. Ibnu Rushd

 





Source link

beritajakarta

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *