Jakarta, CNN Indonesia —
Debat kedua Pilkada Kalimantan Timur pada Minggu (3/11) salam saling sanggah soal upaya mengoptimalkan tingkat pendidikan di sana.
Mulanya, Cagub Rudy Mas`ud menyebut bahwa kepemimpinan sebelumnya di Kalimantan Timur sangatlah zalim karena dinilai tak memaksimalkan dana yang ada untuk meningkatkan pendidikan.
“Padahal anggaran yang dibutuhkan untuk siswa dan pelajar jumlahnya kurang lebih hanya Rp1,7 triliun. Sayang kalau APBD kita hanya jadi SILPA. Bahkan SILPA kita di tahun 2022 itu Rp6,6 T. Ini menunjukkan bahwa pemerintah yang ada sangat zalim ke seluruh warganya,” kata Rudy.
IKLAN
GULIR UNTUK MELANJUTKAN ISI
Rudy juga menyoroti tingginya tingkat kemiskinan dan kemiskinan di Kalimantan Timur selama ini.
Ia menyatakan bahwa seluruh persoalan itu lepas dari pendidikan yang masih kurang baik di Kalimantan Timur.
Cagub Isran Noor yang merupakan calon petahana pun memberikan tanggapan. Ia menyebut telah menggelontorkan dana yang besar untuk meningkatkan pendidikan di Kalimantan Timur di bawah kepemimpinannya.
“Namanya biaya pendidikan 20 persen itu sudah dilaksanakan.Tetapi kegiatan yang namanya program beasiswa Kalimantan Timur Tuntas itu di luar dana pendidikan sesuai UU Pendidikan,” ucap Isran.
Ia pun menyentil balik Rudy dengan menanyakan pertanyaan kepadanya karena dianggap tidak memiliki pengalaman sebelumnya.
“Saya ndak bisa tanya karena enggak ada pengalaman kawan kita ini, belum. Apa yang mau saya tanya?” kata dia.
(mnf/ugo)