Jakarta, CNN Indonesia —
Presiden Prabu Subianto memperingatkan menteri dan jajarannya agar tidak melakukan terlalu banyak kunjungan kerja ke luar negeri.
Peringatan ia berikan saat mendeklarasikan Gerakan Solidaritas Nasional (GSN) pada Sabtu (2/11). GSN ini adalah organisasi yang mengklaim independensi dan siap mendukung pembangunan berkelanjutan Prabowo Subianto.
Prabowo mengatakan larangan itu ia berikan dengan dua alasan. Pertama, demi menghemat anggaran negara. Menurutnya, setiap rupiah penggunaan uang negara sangat berharga.
Salah satunya untuk membiayai seragam sekolah anak. Menurut perhitungannya, biaya seragam sekolah satu anak bisa bernilai Rp1,2 juta setahun. Kalau pemborosan uang negara bisa ditekan, ia yakin tidak ada anak sekolah yang tidak bisa membeli seragam lagi.
Selain untuk membeli seragam, penghematan juga bisa digunakan untuk membiayai program makan bergizi gratis
“Karena kebetulan banyak menteri yang hadir, jangan terlalu banyak anggotamu jalan-jalan ke luar negeri. Kalau mau jalan ke luar negeri pakai uang sendiri boleh,” katanya.
Selain pertimbangan pemborosan anggaran negara, Prabowo mengatakan kunjungan studi banding, seminar ke luar negeri juga sudah tidak diperlukan lagi. Menurutnya, para menteri dan jajarannya sudah mengetahui masalah yang dihadapi Indonesia dan cara menyelesaikannya.
Yang belum mereka lakukan adalah aksi nyata untuk mengatasi masalah tersebut.
“Jangan banyak kita seminar. Jangan banyak omon-omon. Sekarang aksi, aksi, aksi. Jadi kurangi yang seminar-seminar, apalagi kunjungan kerja, studi banding. Mau studi apa? Kalian sudah tau masalahnya ga usah banyak studi studi,” katanya.
(rzr/agt)