Jakarta, CNN Indonesia —
Pabrik mainan edukasi PT Master Kidz Indonesia yang berlokasi di Kawasan Industri Kendal (KIK) dilanda kebakaran hebat pada Jumat (1/11).
Kasi Humas Polres Kendal Ipda Deni Herawan mengatakan kebakaran pertama kali diketahui sekitar pukul 08.30 WIB tersebut.
Ia menuturkan belum diketahui penyebab kebakaran pabrik mainan yang diekspor ke luar negeri tersebut.
Mengutip dari Antaraakibat kebakaran hebat tersebut, sebagian besar bangunan pabrik roboh.
Mengutip dari detikJatengapi diduga bersumber dari lantai dua bangunan pabrik, yakni di bagian lukisan.
HRD PT Master Kidz Indonesia, Boy Argo Yulianto, mengaku mendapat informasi pukul 08.30 WIB tadi. Dia mengaku belum mengetahui detail kronologi kejadian kebakaran ini.
“Saya dapat kabar pabrik terbakar sekitar jam 08.30 WIB. Memang jam aktifitas karyawan sudah mulai kerja,” kata Argo di lokasi pabrik.
Kalau informasinya, awal munculnya api itu dari lantai dua di bagian lukisan. Tapi kami belum tahu pastinya, sambungnya.
Argo menjelaskan saat terjadi kebakaran, sejumlah karyawan mengalami luka lecet, dan satu orang pingsan. Pihaknya bersyukur tak ada korban dalam peristiwa kebakaran tersebut.
“Alhamdulilah tidak ada korban jiwa namun beberapa karyawan mengalami luka lecet. Ada yang pingsan satu orang tapi mungkin sudah membaik karena tadi menghirup asapnya,” jelasnya.
Argo menjelaskan kebakaran terjadi saat karyawan sif pagi atau pukul 07.00 WIB sedang bekerja. Setelah mengetahui kebakaran itu, seluruh karyawan berhamburan menyelamatkan diri.
“Kebetulan saat kejadian karyawan yang sif pagi jam 07.00. Begitu lantai dua terbakar seluruh karyawan lari berhamburan menyelamatkan diri,” terangnya.
Argo belum mengetahui nominal kerugian yang dialami perusahaan. Namun kebakaran ini menghanguskan sekitar 85 persen bangunan pabrik.
“Untuk nominal kerugian kami belum tahu berapa jumlahnya tapi yang jelas 85 persen bangunan habis terbakar,” jelasnya.
Sementara itu, Kasi Opsdal Damkar Kendal, Jambari, menambahkan masih berupaya menyempurnakan api. Dia menyebut ada sekitar tiga titik api yang sulit dipadamkan karena terkendala cuaca dan pasokan udara.
“Saat ini masih ada 2 sampai 3 titik yang belum bisa dipadamkan termasuk bangunan gudang karena faktor anginnya agak kencang dan pasokan udara. Kami terus berusaha mewujudkannya,” kata Jambari.
Enam sektor bendungan Kendal dikerahkan untuk menjamin bangunan pabrik yang terbakar tersebut.
Jambari menerangkan kurangnya fasilitas hidran membuat petugas kesulitan mendapatkan pasokan udara.
Sehingga membuat petugas menggunakan air yang ada disekitar lokasi baik dari air sungai maupun dari PDAM.
“Kesulitan kami yakni kekurangan atau minimnya fasilitas hidran di area lokasi sehingga kami menggunakan air seadanya yang ada di sekitar lokasi seperti air sungai dan PDAM,” terangnya.
Jembari menambahkan hampir seluruh bangunan pabrik mainan tersebut hangus terbakar.
“Kalau secara keseluruhan seluruh bangunannya terbakar. Tapi kami tetap berusaha menyelesaikannya,” tambahnya.
Petugas damkar terus berusaha menyalakan api dari bangunan gudang yang baru berdiri setengah tahun ini. Produksi mainan berbahan baku kayu yang ada di dalam pabrik itu membuat proses pemadaman menjadi semakin sulit.
(anak/anak-anak)