Jakarta, CNN Indonesia —
Dua pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Sumatera Utara saling menjawab saat debat perdana Pilgub Sumut, Rabu (30/10) malam.
Momen itu terjadi saat sesi menjawab pertanyaan dari panelis. Calon gubernur nomor urut 2, Edy Rahmayadi ditanyai soal langkah menaikkan angka partisipasi murni (APM) SMA yang masih rendah.
Edy mengatakan, sejak menjabat Gubernur Sumut, ia telah membangun 24 SMA dan SMK. Ia menyebut anggaran pendidikan juga diprioritaskan dalam APBD.
“Memprioritaskan APBD kita 20 persen, dari 20 persen itu kita terhenti karena memfokuskan kembali Covidsaya hanya mampu menyiapkan 24 SMA/SMK. APM ini sangat penting, di mulai tahun 2022 sudah meningkat 0,68 persen meski hanya kecil,” kata Edy.
Calon gubernur nomor urut 2, Bobby Nasution menanggapi pernyataan Edy. Menantu Presiden ketujuh RI, Joko Widodo (Jokowi) itu mengatakan dua masalah terkait rendahnya APM SMA, termasuk soal ada 'kutipan' atau pungutan kepada siswa.
“SMA yang paling rendah kalau boleh kasih info, ada dua persoalan yang kami dapat di lapangan. Pertama ekonomi karena ada kutipan, bayaran untuk anak SMA dan SMK. Kedua masalah ada di beberapa kabupaten/kota yang anak-anaknya setelah selesai SMP, memang kebiasaannya ini langsung lanjut kerja,” ujar Bobby.
Edy menanggapi pernyataan Bobby. Ia mengatakan yang menjadi pertanyaan adalah terkait APM, bukan 'kutipan' kepada siswa
“Yang menanyakan angka partisipasi, bukan kutipan, pelanggaran, kalau tahu ada kutipan kenapa tak dilaporkan?” timpal Edy.
(yoa/anak-anak)