Jakarta, CNN Indonesia —
Anggota Komisi I DPR dari PDIP, Yulius Setiarto mengkritik penggunaan uang pribadi yang dikeluarkan Presiden Prabu Subianto untuk kegiatan retret atau pembekalan Kabinet Merah Putih di Akmil Magelang, Jawa Tengah pada 25-27 Oktober lalu.
Yulius menilai penggunaan uang pribadi untuk kegiatan itu menimbulkan kekacauan tata kelola anggaran negara.
Jika benar pernyataan Hasan Nasbi tersebut, berarti ada transaksi keuangan antara Presiden Prabowo dengan lembaga negara yang memfasilitasi acara tersebut seperti TNI AU yang menyediakan pesawat Hercules, Polri yang menyediakan pengawalan, TNI yang menyediakan Akmil, dan sebagainya, kata Yulius dalam keterangannya, Rabu. (30/10).
Menurut Yulius, transaksi keuangan dengan lembaga negara/pemerintah sudah diatur dengan tegas. Dia menyebut lembaga negara tidak bisa menerima ketidakseimbangan dari individu atas jasa yang sudah dikeluarkan.
“Praktik semacam ini jelas menabrak atau menutupi tata kelola negara yang benar (pemerintahan yang baik),” katanya.
Yulius menilai penggunaan uang pribadi kian membuat kacau kegiatan retret Kabinet di Akmil. Dia pun berpikir apakah kegiatan, merupakan kegiatan kenegaraan atau pribadi.
Menurut dia, jika Presiden mendanai kegiatan itu dengan dana pribadi, tentu tidak melibatkan lembaga negara. Yulius menilai pemerintah harus segera memberikan klarifikasi.
“Apa yang dilakukan Presiden tersebut bisa dijadikan rujukan oleh aparat negara di bawahnya. Menteri bisa membayar sewa Hercules untuk piknik keluarga, misalnya,” kata Yulius.
Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan (PCO) Hasan Nasbi sebelumnya menegaskan kegiatan retret kabinet di Magelang menggunakan uang pribadi Prabowo. Menurut Hasan, retret telah disiapkan untuk Prabowo jauh-jauh hari. Bahkan Prabowo menyiapkan kegiatan ini 1 bulan sebelum dilantik.
“Menggunakan dana dari Pak Prabowo sendiri,” ujar Hasan seperti dikutip dari Detik.com, Senin (28/10).
(thr/tidak)