Jakarta, CNN Indonesia —
Menteri Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (PPMI) Abdul Kadir Karding ingin para pekerja migran Indonesia (PMI) dilepas dari Istana Negara sebelum berangkat ke negara tujuan.
Karding mengatakan keinginan tersebut menjadi salah satu target kepemimpinannya dalam 100 hari setelah dilantik menjadi menteri.
“Karena kita selalu mengatakan bahwa PMI adalah penghasil pahlawan devisa. Sesekali pelepasan, pelepasan PMI yang ke Korea misalnya itu, itu dilepas di istana itu akhirnya mereka akan bangga,” kata Karding di Parlemen Kompleks, Senayan, Jakarta, Rabu (30/10) .
Karding menjelaskan pelepasan PMI dari Istana tersebut juga akan menjadi simbol bahwa negara akan melindungi mereka.
“Dan memberi pesan kepada pemerintah, pemerintah memberi pesan bahwa ini dilepas di simbol negara artinya kami akan melindungi mereka,” ujar dia.
Di sisi lain, Karding menuturkan terdapat dua target lain yang ingin dicapai dalam 100 hari kerja setelah dilantik menjadi menteri.
Pertama, Karding ingin menyelesaikan masalah internal terkait tata kelola di Kementerian Pelindungan Pekerja Migran Indonesia yang baru berubah dari Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia.
“Salah satu target kita, kita dalam 100 hari ini tidak ada lagi masalah internal soal tata kelola, SIOTK, itu salah satu,” jelas dia.
Kedua, Karding juga mengusulkan kepada Seskab dan Setneg untuk membentuk gugus tugas untuk menanggulangi masalah pekerja migran.
“Kita baru mengusulkan ke Seskab dan Setneg. Ya salah satunya adalah kita merasa perlu membentuk tim task force, tim gerak cepat. Jadi kalau ada apa-apa negara langsung hadir,” jelas dia.
(mab/DAL)