Jakarta, CNN Indonesia —
Calon gubernur nomor urut 2, Edy Rahmayadi memprotes calon gubernur nomor urut 1, Bobby Nasution yang menggunakan singkatan saat bertanya di debat perdana Pemilihan Gubernur Sumatera Utara (Pilgub Sumut) 2024, Rabu (30/10) malam.
Saat bertanya, Bobby menggunakan kata UHC menjelaskan tanpa arti maupun panjangnya. Menurut Bobby, dengan budget yang ada, Provinsi Sumatera Utara seharusnya bisa UHC, seperti Kota Medan.
“Kami hitung, sebenarnya Sumut bisa UHC, tapi kenapa di masa Bapak (Edy menjabat Gubernur Sumut) lebih milih untuk membeli eks Medan Club yang harganya Rp400 miliar lebih, sedangkan masyarakat kita berobat pun belum bisa menggunakan KTP, belum bisa gratis,” kata Bobby .
“Kenapa lebih milih mempercayai itu daripada menggratiskan kesehatan masyarakat,” imbuh Bobby.
Calon Gubernur nomor urut 2, Edy Rahmayadi pun protes Bobby menggunakan singkatan dalam pertanyaannya.
“Tadi disampaikan moderator kalau ada singkatan, dipanjangkan singkatannya dan diterjemahkan. UHC, Universal Health Care, itu yang dibanggakan dengan KTP bisa berobat, bukan itu masalahnya. Itu (UHC) adalah penerapan nasional untuk atasi BPJS yang belum bisa menyelesaikan masalah,” kata Edy .
UHC atau Cakupan Kesehatan Universal merupakan konsep pembangunan kesehatan global yang memastikan setiap individu memiliki akses pelayanan kesehatan yang adil, komprehensif, dan bermutu tanpa adanya hambatan finansial.
Bobby pun menanggapi pernyataan Edy dengan kembali menyinggung soal pembelian Medan Club. Ia juga mengoreksi pernyataan Edy soal UHC.
“Walaupun C nya tadi mohon maaf bukan care, tapi coverage. Yang saya tanya kenapa memilih beli Rp400 miliar beli aset hanya untuk nambah luasan kantor gubernur dibandingkan kasih uangnya agar masyarakat bisa berobat?” kata Bobby.
(yoa/pta)