Jakarta, CNN Indonesia —
Anggota Komisi XIII DPR RI Fraksi NasDem Muslim Ayub berharap Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) tak cepat berbangga diri meski pada tahun 2023 tak ada serangan terorisme.
Muslim yang juga legislator asal Aceh itu berharap seluruh jajaran BNPT tetap bekerja keras untuk menindak dan mencegah segala tindakan terorisme di Indonesia.
“Kita jangan berbangga dengan keberhasilan ini terutama kami di Aceh itu masih banyak radikalisasi dan re-radikalisasi di sana,” kata Muslim saat rapat Komisi XIII bersama BNPT di Kompleks Parlemen, Jakarta, Rabu (29/10).
Tak hanya di Serambi Mekkah, Muslim menyebut bibit terorisme juga muncul di Jawa Timur. Apalagi, kata dia, seorang pemuda di Jawa Timur tersebut nyaris tergabung dalam sindikat teroris.
Oleh karena itu, Muslim berharap BNPT selalu mendengarkan dan mengintrospeksi kinerja lembaganya secara berkala demi mencegah terorisme di Indonesia.
“Baru-baru ini terjadi yaitu Agustus 2024 kejadian ini di Batu, Jawa Timur. Seorang pemuda 19 tahun yang hampir mencakup dua tempat ibadah di situ yang kekuasaan luar biasa pimpinan, ini yang perlu kita mawas,” jelas dia.
Di sisi lain, Muslim mengaku prihatin atas alokasi anggaran BNPT yang hanya sebesar Rp 400 miliar. Ia menilai anggaran itu terlampau kecil dibandingkan tanggung jawab yang diemban lembaga tersebut.
“Tapi pimpinan, saya sedih kalau melihat anggarannya ini pimpinan hanya Rp 400 miliar lebih. Kalau dibandingkan dengan Densus 88, Rp 1,5 T, BNN juga hampir Rp 1,5 T. BIN sampai Rp 29 triliun ini sama-sama badan,” kata Muslim.
Oleh karena itu, Ia berharap alokasi anggaran BNPT dapat diperbesar untuk mendukung kerja lembaga pencegah terorisme itu menjadi maksimal.
(mab/DAL)