Polisi Ungkap Penyandera Bocah di Pospol Pejaten Sempat Cabuli Korban




Jakarta, CNN Indonesia

Polisi mengungkap Indra Jaya (54) penyandera anak perempuan berusia 5 tahun (sebelumnya disebut 4 tahun) di pos polisi (pospol) PejatenJakarta Selatan sempat cabuli korban.

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Ade Ary Syam Indradi mengatakan hal itu berdasarkan pengakuan korban saat dimintai keterangan oleh penyidik.

“Pada saat anak korban diinterogasi menjelaskan dicabuli, dinakalin pelaku, dicium, diraba oleh pelaku,” kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Ade Ary Syam Indradi kepada wartawan, Selasa (29/10).

IKLAN

GULIR UNTUK MELANJUTKAN ISI

Ade Ary menerangkan aksi penculikan hingga penyanderaan itu bermula saat Indra datang ke rumah korban pada Minggu (27/10) sekitar pukul 09.00 WIB. Saat itu, orang tua korban tidak menaruh curiga karena sudah mengenal pelaku sejak dua bulan lalu.

Pada hari itu, pelaku Indra berada di rumah korban hingga sore hari. Kemudian, sekitar pukul 16.00 WIB, orang tua korban keluar rumah untuk berjualan.

Namun pelaku sekira jam 17.00 WIB menyusul ke tempat jualan dan tanpa menaruh curiga pelaku menggendong-gendong korban dan akan diajak meminjam sepeda motor ke saudara G, ucap Ade Ary.

Beberapa jam setelahnya, orang tua korban diberitahu oleh Saksi W bahwa anaknya telah dibawa pergi pelaku pada pukul 19.30 WIB. Mendengar hal itu, orang tua korban berusaha mencari anaknya, namun tidak ditemukan.

Singkat cerita, pada Senin (28/10) beredar video viral aksi penyanderaan yang dilakukan oleh pelaku di pospol Pejaten. Orang tua korban baru mengetahui peristiwa itu setelah diberitahu oleh anggota Babinkamtibmas.

Diketahui, saat ini pelaku Indra telah dilimpahkan ke Polres Metro Jakarta Timur untuk melakukan proses penyelidikan lebih lanjut.

Ade Ary memberkan dalam pemeriksaan pelaku mengaku telah membawa korban berkeliling menggunakan sepeda motor dan juga melakukan kekerasan fisik.

Korban membawa pelaku muter-muter naik motor dan diancam/dilakukan kekerasan fisik dengan menggunakan pisau yang mengakibatkan korban luka di leher, jempol tangan kiri, dagu sayatan pisau, luka memar merah pelipis sebelah kiri dan luka memar bawah mata kanan atas hidung sebelah kanan, tutur Ade Ary.

Pelaku mengakui perbuatannya dan pelaku sebelum menculik korban sudah menyiapkan pisau dapur yang ada di rumah pelapor yang diambil secara diam-diam, imbuhnya.

Polisi sempat melakukan upaya negosiasi selama 15 menit sebelum berhasil membebaskan korban. Setelahnya, pelaku langsung diamankan dan dibawa ke Polres Metro Jakarta Selatan untuk diperiksa.

Dari hasil pemeriksaan sementara, diduga aksi penyekapan itu dipicu karena halusinasi yang dialami pelaku. Apalagi, dari hasil pemeriksaan urine, pelaku dinyatakan positif mengonsumsi narkoba jenis sabu.

“Motifnya sebetulnya dia hanya menjadikan anak ini sebagai tameng. Karena dia memakai sabu, sudah diperiksa, dia positif pakai sabu,” kata Kasi Humas Polres Metro Jakarta Selatan AKP Numa Dewi.

“Jadi dia takut, halusinasinya dikejar orang. Jadi dia berhalusinasinya bahwa dia itu dikejar orang. Tapi kalau dia melihat ada anak kecil, dia tidak jadi dikejar orang. Itu halusinasinya,” imbuhnya.

(tidak/tidak)

[Gambas:Video CNN]






Source link

Leave a Comment