Jakarta, CNN Indonesia —
Pelaku penyekapan terhadap anak perempuan berinisial S (4) di pos polisi (pospol) dekat Pejaten Village, Jakarta Selatan sempat membawa korban keliling Jakarta menggunakan sepeda motor.
Sebelum mengajak korban berenang, lebih dulu meminta izin kepada orang tuanya. Saat itu, orang tua korban yang merupakan rekan bisnis pelaku mengizinkannya.
Kasi Humas Polres Metro Jakarta Selatan AKP Nurma Dewi mengatakan pelaku membawa korban berkeliling sejak Minggu (27/10) hingga Senin (28/10).
Dia dibawa jalan-jalan, naik motor itu dari jam 19.00 WIB malam sampai jam 05.00 WIB pagi, dia bawa berkeliling di Jakarta Timur sampai ke Jakarta Selatan. Dia tidak bermalam jadi banyak di atas motor, jadi anaknya sampai tidur di atas motor, ” kata dia kepada wartawan, Senin.
Maklum, saat membawa korban pergi, pelaku beralasan akan mengajaknya ke rumah sepupunya. Namun, ternyata hanya dalih semata.
“Keliling aja, jadi dia ketempat sepupunya hanya meminjam sepeda motor,” ucap Nurma.
Sebelumnya, seorang anak diduga menjadi korban penyekapan oleh pria bersenjata tahan di pospol dekat Pejaten Village, Jakarta Selatan, Senin (28/10).
Polisi sempat melakukan upaya negosiasi selama 15 menit sebelum berhasil membebaskan korban. Setelahnya, pelaku langsung diamankan dan dibawa ke Polres Metro Jakarta Selatan untuk diperiksa.
Dari hasil pemeriksaan sementara, diduga aksi penyekapan itu dipicu karena halusinasi yang dialami pelaku. Apalagi, dari hasil pemeriksaan urine, pelaku dinyatakan positif mengonsumsi narkoba jenis sabu.
“Motifnya sebetulnya dia hanya menjadikan anak ini sebagai tameng. Karena dia memakai sabu, sudah diperiksa, dia positif pakai sabu,” tutur dia.
“Jadi dia takut, halusinasinya dikejar orang. Jadi dia berhalusinasinya bahwa dia itu dikejar orang. Tapi kalau dia melihat ada anak kecil, dia tidak jadi dikejar orang. Itu halusinasinya,” imbuhnya.
(dis/gil)