Jakarta, CNN Indonesia —
Calon Gubernur DKI Jakarta nomor urut tiga, Pramono Anung blak-blakan ingin diserang pada debat kedua Pilgub DKI JakartaMinggu (27/10) malam.
Pramono mengaku senang jika lawan debat menyerangnya. Termasuk untuk isu-isu yang sama sekali tidak ia ketahui.
“Saya malah pengen diserang termasuk dalam berbagai aspek ya mungkin di luar dugaan saya yang mungkin saya enggak tahu, enggak apa-apa juga,” kata Pramono jelang bertolak ke lokasi perdebatan.
Meski begitu, dia mengaku tak mau berekspektasi berlebihan soal membiarkan perdebatan kedua. Mantan Seskab Indonesia Maju itu hanya berharap pelaksanaan debat kali ini bisa riang gembira.
Pramono mengaku tak melakukan persiapan berlebihan dalam debat kali ini.
“Bagi saya biasa-biasa aja, saya jujur ya dalam debat ini tidak mempersiapkan diri terlalu berlebihan karena saya nilai bahwa lawan debat saya ini diri saya sendiri,” katanya.
Debat kedua mengusung tema “Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial” dengan enam subtema yakni infrastruktur terintegrasi dan pelayanan dasar prima, pendidikan dan kesehatan, kemudian penanganan ketimpangan sosial, pembangunan ekonomi digital dan UMKM, lalu, pariwisata dan ekonomi kreatif serta inflasi bahan pokok.
KPU Jakarta membentuk tujuh panelis yang terdiri dari para pakar dan praktisi yang ahli sesuai tema debat.
Mereka yakni, Taufiq F. Pasiak, Tauhid Ahmad, Timboel Siregar, Dimas Oky Nugroho, Arif Satria, Felicia Putri Tjiasaka, dan M. Imdadun Rahmat, demikian disampaikan Kepala Divisi Sosialisasi Pendidikan Pemilih dan Hubungan Masyarakat KPU DKI Jakarta Astri Megatari dalam kesempatan berbeda.
Prinsipnya mereka terdiri atas pakar atau ahli di bidang masing-masing, sesuai dengan tema yang diangkat, kata Ketua Divisi Data dan Informasi KPU DKI Jakarta Fahmi Zikrillah saat dihubungi di Jakarta, Sabtu.
(thr/tidak)