Jakarta, CNN Indonesia —
Menteri Lingkungan Hidup/Kepala Badan Pengendalian Lingkungan Hidup Hanif Faisol Nurofiq menyoroti negara-negara luar yang masih mengirimkan sampah ke Indonesia di tengah berbagai masalah lingkungan.
Ia menilai praktik impor sampah itu sebenarnya sangat merugikan Indonesia. Sebab, sampah yang diklaim telah dipilah itu justru datang ke Indonesia tanpa dikelola terlebih dahulu.
“Hari ini kita masih mengimpor sampah. Kok tega-teganya di tengah timbunan sampah di Indonesia, kita masih mengimpor sampah, dibungkus di dalam sampah terpilah dari negara-negara maju yang konon dia nol limbah,” ujar Hanif di TPST Bantar Gebang, Kota Bekasi, Minggu (23/10).
“Apa benar sampah yang dikirim terpilah? Ternyata semua mengatakan hampir tidak. Semua yang dikirim ke kita benar-benar sampah yang tidak dikelola,” lanjutnya.
Hanif kemudian menjelaskan lebih lanjut kerugian yang secara tidak langsung dialami Indonesia jika praktik itu terus subur. Menurutnya, biaya untuk mengolah sampah kiriman itu tidak sebanding dengan uang yang diterima.
Ia juga menilai hasil pengolahan sampah tidak sebanding dengan investasi yang dikeluarkan, termasuk untuk operasional.
Hanif kemudian berkomitmen untuk menyikapi isu tersebut sebagai salah satu prioritasnya selama menjabat Menteri Lingkungan Hidup. Ia juga mengajak berbagai pihak untuk ikut bekerja sama mencegah adanya impor sampah lagi.
“Ini yang harus kita tekadkan. Kita harus segera akhiri impor sampah apapun dari negara lain,” ungkapnya.
“Kita harus menyelesaikannya. Sudahlah, yang mengakali sudahlah. Ini Indonesia, masa kita masih dijajah dengan sampah? Ini yang harus kita berpikir sama sama,” lanjut Hanif.
Pernyataan itu diungkapkan Hanif Faisol ketika dia melakukan kunjungan kerja ke Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Bantar Gebang.
Ia meninjau beberapa titik di TPS Bantar Gebang yang menjadi tempat mengolah sampah warga Jakarta. Beberapa di antaranya, yakni Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa) Merah Putih dan area bahan bakar turunan sampah (RDF) milik TPS Bantar Gebang.
Kunjungan ini dilaksanakan tidak lama setelah Hanif mengikuti retret Kabinet Merah Putih di Akademi Militer (Akmil), Magelang). Ia bersama jajaran Kabinet Merah putih lainnya mengikuti acara itu sejak Kamis (24/10) hingga Minggu (27/10) pagi.
Beberapa agenda yang dijalani, di antaranya; para menteri memaparkan visi-misi, penyamaan visi-misi, hingga penyampaian arahan dari Presiden Prabowo Subianto.
(frl/asa)