Prabu Subianto akan dilantik sebagai Presiden bersama Gibran Rakabuming Raka sebagai Wakil Presiden, hari ini, Minggu (20/10).
Prabowo akhirnya menjadi Presiden setelah gagal mengikuti Pilpres sejak 2009. Butuh waktu 15 tahun sejak Pilpres 2009 untuk Prabowo menang dan menduduki kursi RI 1.
Sebelum menjadi Presiden, Prabowo telah menerbitkan sejumlah buku tentang pengalaman hidupnya hingga pandangan Prabowo terkait Indonesia dan dunia internasional.
Melalui tulisan ini CNNIndonesia.com berupaya merangkum pemikiran Prabowo terkait Indonesia dan dunia internasional melalui buku-buku yang pernah ia tulis.
Tulisan ini akan memaparkan pemikiran Prabowo berdasarkan buku 'Paradoks Indonesia dan Solusinya' (2022), dan 'Strategi Transformasi Bangsa Menuju Indonesia Emas 2045' (2023).
Sekilas pandangan Prabowo tentang Indonesia
Dalam buku Paradoks Indonesia (2022), Prabowo menilai Indonesia setelah merdeka selama 75 tahun belum mencapai kondisi yang sejahtera dan maju.
Ia menyimpulkannya berdasarkan perbandingan dengan perkembangan ekonomi Tiongkok dan Singapura. Negara kedua itu disebut Prabowo memiliki pencapaian ekonomi yang jauh lebih signifikan dibandingkan pencapaian ekonomi Indonesia selama 30 tahun terakhir.
Prabowo menyebut Tiongkok memiliki peningkatan pendapatan domestik bruto (PDB) sebanyak 46 kali lipat sejak tahun 1985 hingga 2019. Sementara Singapura meningkatkan PDB sebanyak 19,5 kali lipat.
Menurut Prabowo peningkatan PDB Tiongkok dan Singapura kontras dengan kondisi Indonesia. Ia menyebut Indonesia baru berhasil meningkatkan PDB sebanyak 13 kali lipat sejak tahun 1985 hingga 2019.
Prabowo menilai keberhasilan pertumbuhan PDB Tiongkok karena Pemerintah menguasai seluruh cabang produksi penting dan seluruh sumber daya alam yang berdampak pada hajat orang banyak.
Ia menyebut Tiongkok berhasil menerapkan kapitalisme negara dengan sungguh-sungguh. Terlebih lagi, katanya, dari sekitar 1.500 BUMN milik Pemerintah Tiongkok, 82 di antaranya masuk ke dalam daftar Fortune Global 500 perusahaan terbesar dunia.
“Inilah alasan saya mengatakan, haluan ekonomi kita saat ini belum tepat. Pengelolaan ekonomi Indonesia belum sesuai dengan amanat sistem ekonomi negara di Pasal 33,” tulis Prabowo sebagaimana di halaman 29.
“Malah, saat ini kita terjebak dalam sistem ekonomi oligarki. Baik di tingkat nasional maupun di tingkat daerah,” sambungnya.
Oleh karena itu, Prabowo menilai kondisi tersebut dapat diubah dengan keputusan politik yang tepat terkait pengelolaan kekayaan negara. Ia menyebut keputusan politik yang keliru akan membuat rakyat Indonesia semakin miskin.
Prabowo menyebut kondisi itu pula yang membuat dirinya terjun ke dunia politik. Ia yakin Indonesia masih memiliki potensi untuk menjadi sejahtera.
“Indonesia hanya perlu punya dan melaksanakan dengan konsekuen strategi yang benar, manajemen yang baik, dan pemerintahan yang bersih,” tutur dia.
Sementara itu, dalam buku 'Strategi Transformasi Bangsa Menuju Indonesia Emas 2045' terbitan tahun 2023, Prabowo menilai Indonesia tengah berpacu dengan waktu.
Melihat Detail Penggunaan Anggaran Makanan Gratis Rp400 T Prabowo (Foto: Basith Subastian/CNNIndonesia)
|
Ia menyinggung penelitian Bappenas yang menyebut sekitar tahun 2035 rata-rata usia penduduk Indonesia tidak lagi muda dan produktif.
Prabowo menilai rata-rata usia produktif
di Indonesia sangat penting untuk keluar dari perangkap negara dengan pendapatan menengah (middle income trap).
“Kita hanya punya waktu 13 tahun untuk keluar dari jebakan negara menengah (middle income trap) atau berisiko jadi negara tua yang belum kaya,” ujar dia.