Jakarta, CNN Indonesia —
Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDIPHasto Kristiyanto menyinggung Pinokio Jawa dalam sidang doktoralnya di Sekolah Kajian Stratejik Global (SKSG) Universitas Indonesia (UI), Jumat (17/10).
Hasto mengutip istilah Pinokio Jawa yang disampaikan Sukidi, cendekiawan lulusan Universitas Harvard Universitas Harvard. Istilah itu, menurut Hasto, keluar setelah dirinya banyak berdiskusi dengan Sukidi tentang teori The Banality of Evil.
“Bagaimana yang namanya teori dari Hannah Arendt ketika seseorang melepaskan diri dari ide gagasan yang membentuknya itu bisa berubah dan memunculkan watak-watak The Banality of Evil,” kata Hasto dalam paparannya.
“Bahkan watak Machiavelli itu juga kami banyak berdiskusi dengan bapak Prof Sukidi yang terkenal dengan temuannya, Pinokio Jawa,” imbuhnya.
Hasto pada kesempatan itu sekaligus menjawab pertanyaan Guru Besar Antropolog UI, Sulistyowati Soewarno. Kepada Hasto, Sulistyowati bertanya soal analisis objek dalam penelitiannya yakni PDIP, padahal dia berada di dalamnya.
“Saya ingin Mas Hasto menceritakan saja pembelajaran saja agar orang lain belajar bagaimana melakukan penelitian yang bersangkutan sendiri ada di dalam unit analisis,” kata Sulistyowati.
Menurut Hasto, penelitiannya bisa dikembangkan untuk mengukur pelembagaan partai politik. Termasuk sehat atau tidaknya sebuah partai politik.
Dengan demikian, menurutnya penelitian bisa menjadi tawaran bagi partai politik untuk meningkatkan kualitas demokrasi melalui pelembagaan partai politik. Hanya yang membedakan satu partai dengan partai lain adalah sesuai dengan ideologi kultur dan sejarah partai tersebut, faktor serta kepemimpinan.
“Di PDIP misalnya kami mengajarkan Politik itu kehidupan. Mengapa kami banyak kegiatan penghijauan, kegiatan merawat sungai, menanam pohon untuk merawat sumber mata air, dan di sini secara kuantitatif bio politik menjadi diferensiasi kepemimpinan Megawati Soekarnoputri,” kata Hasto.
Pada kesempatan itu, sejumlah elite politik DPP PDIP turut hadir menyaksikan sidang terbuka doktoral Hasto. Termasuk Ketua Umum Megawati dan anak Muhammad Prananda Prabowo, Ganjar Pranowo, hingga Mahfud MD.
Hasto dalam sidang itu mempertahankan disertasinya yang berjudul 'Kepemimpinan Strategis Politik, Ideologi, dan Pelembagaan Partai serta Relevansinya terhadap Ketahanan Partai: Studi pada PDI Perjuangan'.
Hasto memulai program Doktoral itu sejak tahun 2021, atau bersama dengan program doktoral pertamanya di Universitas Pertahanan yang lulus pada tahun 2022.
(thr/DAL)