Surabaya, CNN Indonesia —
sebanyak 1.322 personel kepolisian disiagakan pengamanan debat perdana Pilgub Jawa Timur di Graha Universitas Negeri Surabaya (Unesa), Jumat (18/10) malam nanti.
Pantauan CNNIndonesia.com di lokasi, personel kepolisian tampak bersiap. Beberapa di antaranya dilengkapi senjata pelontar gas air mata. Sejumlah kendaraan taktis (rantis) dan mobil kanon air juga disiagakan.
Karo Ops Polda Jatim Kombes Puji Santosa menyebutkan 1.322 personel berjaga di Gedung Graha Unesa dan sekitarnya.
“Secara keseluruhan, tim gabungan kami siapkan 1.322 personel,” kata Puji, Jumat (18/10).
Puji mengatakan pengamanan bagian dalam empat ring. Para personel akan menyatukan setiap titik gedung dan area di sekitar lokasi.
Meski begitu, Puji memastikan beberapa hal yang menjadi atensi pengamanan. Mulai dari antisipasi antar pendukung masing-masing paslon hingga kemacetan.
“Kami siapkan pasukan untuk mengawal masing-masing tempat pendukung paslon dan nonton bareng (nobar) sebelah parkiran, sekat kami siapkan juga agar tidak terjadi pengkhianatan,” ujarnya.
Pasalnya pendukung paslon yang diperbolehkan masuk terbatas, yakni masing-masing 150 orang saja. Karena itu Puji mengatakan berhenti bersama KPU Jatim menyiapkan layar besar di luar gedung untuk nobar.
Puji meminta agar pendukung masing-masing paslon tidak membawa benda-benda berbahaya ke dalam lokasi. Sementara atribut atau aksesoris yang diperbolehkan hanya sebatas kaos dan topi.
“Kalau bendera, tidak kami bolehkan [dibawa masuk]yang bisa masuk ring satu hanya 150 orang, jadi disiapkan betul,” tuturnya.
Debat publik perdana Pilgub Jawa Timur dilaksanakan di Graha Unesa, Jumat malam ini.
Tiga paslon yakni Luluk Nur Hamidah-Lukmanul Khakim, Khofifah Indar Parawansa-Emil Dardak, Tri Rismaharini-Zahrul Azhar Asumta (Gus Hans) akan berdebat dalam tema 'Transformasi Sosial dan Peningkatan Produktivitas Sumber Daya Lokal Untuk Kesejahteraan Masyarakat Jawa Timur'.
Dari tema utama itu ada tujuh sub tema turunannya, yakni Daya Saing dan Nilai Tambah Ekonomi; Pendidikan; Kesehatan; Demografi, Kemiskinan dan Kesenjangan; Masyarakat Digital; Ketahanan Sosial; serta Penguatan Budaya dan Identitas Lokal.
Sementara tujuh panelis yang ditunjuk KPU dalam debat ini adalah, Achmad Muhibin Zuhri sebagai Ahli Pendidikan Agama dari Fakultas Tarbiyah & Keguruan UIN Sunan Ampel Surabaya; Muhammad Syarif selaku Ahli Manajemen dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Trunojoyo Madura.
Kemudian Adhitya Wardhono Ahli Ekonomi Pembangunan dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Jember; lalu Sasongko Budisusetyo Ahli Akuntansi dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Hayam Wuruk Perbanas Surabaya.
Selanjutnya ada Ahmad Imron Rozuli sebagai Ahli Sosiologi Ekonomi dan Kelembagaan dari Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Brawijaya; dr Hidayatullah sebagai Ahli Kesehatan dari Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Maarif Hasyim Latif Sidoarjo; terakhir Rina Wahyu Setyaningrum selaku Ahli Pendidikan Bahasa sebagai Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Malang.
(frd/wis)