Gesekan berakhirnya konflik itu umumnya tercipta karena masyarakat terbagi menjadi beberapa kelompok yang berpihak kepada salah satu pasangan calon.
“Karena namanya kompetisi, tidak dapat dipungkiri adanya konflik atau produktif. Hal ini biasa terjadi,” kata Wowor.
Kondisi inilah yang menurut Kadis PMD membuat iklim bermasyarakat di tengah lingkungan perdesaan menjadi tidak sehat.
Oleh karena itu, ia mengimbau seluruh perangkat desa agar menjaga situasi agar tetap kondusif selama masa kampanye hingga hari pencoblosan Pilkada 2024.
“Masyarakat, Hukum Tua, perangkat desa, Badan Permusyawaratan Desa, para penggerak desa diharapkan menjaga semua itu,” jelas Wowor.
Wowor juga Berharap kepada Hukum Tua, Perangkat Desa dan BPD bahkan seluruh masyarakat untuk menyukseskan pelaksanaan Pesta Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati pada 27 November 2024 mendatang.