CILEGON – Walikota Cilegon, Robinsar meminta kepada industri untuk turut serta berperan aktif dalam pembangunan di Kota Cilegon. Sektor pendidikan, infrastruktur, hingga ketenagakerjaan menjadi aspek penting yang perlu mendapat perhatian.
Hal itu diungkapkan usai Pemerintah Kota (Pemkot) Cilegon bersama FKS Foundation menandatangani nota kesepahaman dalam Program FKS Inspire (Indonesia Skilled Profesional Resource) di Alun-alun Cilegon, Rabu (27/8/2025).
“Masih banyak Rutilahu, ruang kelas yang kurang baik, pengangguran yang tinggi. Nah, itu harapan kami industri bisa mengambil peran itu,” katanya kepada wartawan.
Pada sektor pendidikan, Robinsar mengungkapkan Pemkot Cilegon telah melakukan pendataan ruang kelas dan meubelair di sejumlah sekolah yang dinilai sudah tidak layak pakai.
“Itu nanti kebutuhan-kebutuhan itu dan yang menjadi persoalan di Cilegon akan kami inventarisir, akan kami coba dorong terhadap teman-teman industri juga,” ungkapnya.
Menurutnya, pelibatan industri dalam menyelesaikan sejumlah persoalan pembangunan di Cilegon itu diperlukan. Pasalnya, jika hanya mengandalkan APBD dinilai tidak cukup.
“Karena tau sendiri kan banyak efisiensi. Mungkin di 2026 akan banyak dana transfer yang berkurang dari pusat. Itu menjadi PR bagi Pemkot agar supaya program terus berjalan walaupun di tengah keterbatasan,” ucap Robinsar.
Dengan ratusan industri yang berdiri di Kota Cilegon, Robinsar meyakini segala persoalan pembangunan yang diharapkan oleh masyarakat dapat terlaksana secara merata apabila pihak industri mampu membuka diri.
“Selama ini mungkin teman-teman industri bukan gak mau, tapi gak tau. Makanya nanti kita beritahu bahwa masih banyak persoalan di Cilegon yang harapannya bisa diselesaikan bareng-bareng,” ujarnya.
Penulis: Maulana
Editor: Usman Temposo
