Dindik Kabupaten Tangerang Klarifikasi Soal Dugaan Penggelapan Dana PIP di SMPN 4 Pasar Kemis 

Kantor Dindik Kabupaten Tangerang. (Mg-Saepulloh/bantennews) KAB. TANGERANG – Dinas Pendidikan (Dindik) Kabupaten Tangerang angkat bicara terkait dugaan penggelapan 64 dana…
1 Min Read 0 6


Kantor Dindik Kabupaten Tangerang. (Mg-Saepulloh/bantennews)

KAB. TANGERANG – Dinas Pendidikan (Dindik) Kabupaten Tangerang angkat bicara terkait dugaan penggelapan 64 dana Program Indonesia Pintar (PIP) di SMPN 4 Pasar Kemis.

Sekretaris Dindik Kabupaten Tangerang, Agus Supriatna menggatakan, saat ini pihaknya tengah melakukan klarifikasi ke pihak SMPN 4 Pasar Kemis.

“Sedang kita klarifikasi, dari laporan itu. Tapi saya belum dapat laporannya ini,” kata Agus saat dikonfirmasi BantenNews.co.id, Rabu (27/8/2025).

Agus mengatakan, persoalan tersebut tengah ditangani bidang SMP. Ia juga meminta BantenNews.co.id untuk mengkonfirmasi lebih lanjut ke bidang tersebut.

“Kabid SMP sudah mengagendakan untuk klarifikasi. Saya tinggal menunggu laporan,” kata Agus.

Saat ditanya kapan agenda permintaan klarifikasi diagendakan, Agus tak merespons pertanyaan.

Sementara, Kepala Bidang (Kabid) SMP Dindik Kabupaten Tangerang Dedi Haryanto belum bisa dikonfirmasi, walaupun sempat didatangi ke kantornya, pada Selasa (16/8/2025) lalu.

Hingga saat ini belum ada keterangan resmi dari pihak SMPN 4 Pasar Kemis. Panggilan whatsapp dan pesan singkat yang dikirimkan ke Kepala Sekolah Sugiyanta tak direspons.

Diberitakan sebelumnya, praktik dugaan penggelapan dana PIP di SMPN 4 Pasar Kemis, Kabupaten Tangerang terbongkar. Kasus ini pertama kali diungkap oleh Sudiman (44), seorang wali murid yang kaget saat mengetahui anaknya, MA ternyata terdaftar sebagai penerima program tersebut.

Hal itu setelah dilakukan pengecekan ke website resmi Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen). Selama anaknya bersekolah tiga tahun silam, Sudiman tidak pernah menerima informasi bahwa MA adalah peserta PIP.

“Dari dulu belum pernah, nah setelah di cek baru tahu saya (ternyata dapat) ,” ujar Sudirman kepada BantenNews.co.id, Minggu (24/8/2025).

Keterkejutan Sudiman semakin bertambah karena hal ini baru diketahui setelah anaknya lulus sekolah SMK. Karena tidak pernah tahu, MA tidak memiliki kartu PIP maupun buku rekening bank yang seharusnya menjadi syarat pencairan dana.

Sudiman mengaku sudah mengonfirmasi langsung ke salah satu oknum guru berinisial L di sekolah tersebut. Pria yang akrab disapa Haji Ceker ini menyebut, awalnya oknum guru itu sempat mengelak, namun setelah didesak akhirnya ia mengakui jika dana PIP anaknya diduga ditilap.

“Awalnya nggak mau mengakui, setelah kita desak akhirnya mengakui,” ujarnya.

Penulis : Mg-Saepulloh
Editor: Tb Moch. Ibnu Rushd





Source link

beritajakarta

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *