Lima Fakta Kasus Pengeroyokan Wartawan dan Humas KLH Saat Sidak di Banten

Tangkapan layar pengeroyokan jurnalis dan Humas KLH di depan PT GRS Kabupaten Serang. (Istimewa) SERANG – Kasus pengeroyokan terhadap wartawan…
1 Min Read 0 11


Tangkapan layar pengeroyokan jurnalis dan Humas KLH di depan PT GRS Kabupaten Serang. (Istimewa)

SERANG – Kasus pengeroyokan terhadap wartawan dan staf Humas Kementerian Lingkungan Hidup (KLH) saat melakukan inspeksi mendadak (sidak) di salah satu pabrik pengolahan limbah di Serang, Banten, mengundang perhatian publik dan pemerintah. Peristiwa yang terjadi pada Rabu, 21 Agustus 2025 ini diduga melibatkan oknum aparat, pihak keamanan perusahaan, hingga ormas lokal.

Berikut lima fakta penting yang merangkum perkembangan kasus tersebut:

1. Lima Orang Jadi Korban, Termasuk Wartawan

Lima orang menjadi korban pengeroyokan, terdiri dari empat pegawai Humas KLH dan satu wartawan. Mereka mengalami kekerasan fisik saat menjalankan tugas peliputan dan dokumentasi penyegelan terhadap PT Genesis Regeneration Smelting (GRS), sebuah perusahaan pengolahan limbah yang disinyalir melakukan pelanggaran lingkungan.

Salah satu korban adalah wartawan Tribun, Rifky Juliana, yang mengalami luka akibat pemukulan. Para korban telah mendapatkan perawatan medis dan pendampingan hukum dari KLH.

2. Dua Sekuriti Perusahaan Jadi Tersangka

Penyelidikan awal menetapkan dua petugas keamanan internal PT GRS sebagai tersangka utama. Kedua tersangka, berinisial Karim dan Bangga, diduga menjadi pelaku awal pemukulan terhadap staf KLH dan wartawan setelah pabrik tersebut disegel oleh tim pengawasan lingkungan.

Keduanya telah ditahan oleh Polres Serang untuk proses hukum lebih lanjut.

3. Oknum Brimob Diduga Terlibat

Kasus ini semakin memanas setelah terungkapnya keterlibatan dua anggota Brimob Polda Banten berinisial TG dan TR. Keduanya disebut aktif ikut melakukan kekerasan terhadap korban. Fakta ini menimbulkan pertanyaan serius soal integritas aparat yang semestinya memberikan perlindungan hukum.

Mabes Polri telah menegaskan akan menindaklanjuti dugaan keterlibatan oknum tersebut dengan pemeriksaan internal.

4. Dugaan Keterlibatan Ormas dan Aksi Terkoordinasi

Polisi juga mendalami dugaan bahwa pengeroyokan ini bukan insiden spontan, melainkan aksi terkoordinasi. Lima pelaku lain yang diduga berasal dari ormas lokal dan warga sekitar masih dalam pengejaran. Polisi telah merilis identitas mereka sebagai DPO (daftar pencarian orang).

Indikasi adanya aktor intelektual juga mencuat, mengingat skala serangan dan keterlibatan berbagai pihak.

5. Respons Tegas KLH dan Pemerintah

Kementerian Lingkungan Hidup mengecam keras tindakan kekerasan tersebut. Menteri LH, Hanif Faisol Nurofiq, menyatakan bahwa negara harus hadir melindungi aparat dan jurnalis yang bekerja di lapangan. Ia juga meminta agar pelaku, termasuk dalang intelektual di balik aksi kekerasan ini, segera ditangkap dan diproses hukum.

“Ini bukan hanya soal pemukulan. Ini soal intimidasi terhadap tugas negara dan kebebasan pers,” tegas Hanif.

KLH juga memastikan seluruh biaya pengobatan korban ditanggung, serta menyiapkan bantuan hukum bagi para korban.

Tim Redaksi





Source link

beritajakarta

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *