SERANG – Dua anggota Brimob Polda Banten berinisial TG dan TR yang terlibat dalam kasus pengeroyokan terhadap wartawan dan staf humas Kementerian Lingkungan Hidup (KLH) telah ditangkap dan diperiksa oleh Propam. Keduanya mengakui melakukan pemukulan.
Kapolres Serang, AKBP Condro Sasongko mengatakan pemukulan yang dilakukan TG dan TR diakui ditujukan kepada staf humas KLH. Penanganan kasus tersebut dilakukan langsung oleh Polda Banten.
“Sedangkan oknum sekuriti yang memukul awak media saat ini ditahan di Mapolres Serang untuk pengembangan dan pengejaran pelaku lainnya,” kata Condro, Jumat (22/8/2025) dini hari.
Sejauh ini, empat orang termasuk dua petugas keamanan bernama Karim dan Bangga telah ditangkap Polres Serang. Kapolres menuturkan pihaknya masih memburu pelaku lainnya, termasuk beberapa anggota organisasi masyarakat (ormas).
“Masih ada pelaku lain yang kami kejar. Mereka adalah oknum ormas dan masyarakat sekitar perusahaan. Identitasnya sudah kami kantongi dan sedang dalam pengejaran. Insya Allah secepatnya kami tangkap,” tandasnya.
Salah satu korban yang merupakan Humas KLH, Anton Rumandi mengatakan dirinya telah melakukan visum dan melapor ke Polsek Jawilan bersama korban lainnya, termasuk beberapa wartawan. Ia menduga pengeroyokan terjadi karena pelaku tidak berkenan dengan kegiatan inspeksi mendadak (sidak) yang dilakukan KLH.
“Mungkin kurang berkenan. Untuk lebih jelasnya, mungkin pihak kepolisian yang bisa menjelaskan,” ujarnya.
Anton mengungkapkan hampir seluruh bagian tubuhnya mengalami luka akibat pengeroyokan tersebut.
“Tadi di pipi, hidung agak berdarah, kepala saya benjol, dan bagian tubuh lainnya mulai terasa pegal,” ucapnya.
Penulis: Audindra Kusuma
Editor: TB Ahmad Fauzi
