Jebol Pintu Masuk, Massa Aksi Kuasai Kantor Bupati Pandeglang

Massa aksi kuasai salah satu ruangan di Kantor Bupati Pandeglang PANDEGLANG – Aliansi Warga Sipil kembali menggelar aksi unjuk rasa…
1 Min Read 0 9


Massa aksi kuasai salah satu ruangan di Kantor Bupati Pandeglang

PANDEGLANG – Aliansi Warga Sipil kembali menggelar aksi unjuk rasa di depan Kantor Bupati Pandeglang untuk menolak kerja sama pengolahan sampah antara Pemkab Pandeglang dan Pemkot Tangerang Selatan (Tangsel). Dalam aksi kali ini, massa berhasil menjebol pintu masuk dan menguasai Kantor Bupati Pandeglang.

Koordinator Lapangan (Korlap) Aliansi Warga Sipil, Refaldi, menjelaskan bahwa tindakan menjebol pintu masuk dilakukan karena adanya oknum yang melontarkan kata-kata tidak pantas serta tantangan yang diduga berasal dari pegawai Pemkab Pandeglang.

Massa yang tersulut emosi pun merangsek masuk hingga berhasil menjebol pintu kaca. Setelah sempat bersitegang, perwakilan massa akhirnya dipersilakan masuk untuk bertemu dengan salah satu perwakilan Pemkab Pandeglang.

> “Kami disebut anjing, padahal kami datang dengan aksi damai. Tapi kami justru diperlakukan seperti itu, dikunci, bahkan mendapat kekerasan verbal,” tegas Refaldi, Kamis (21/8/2025).

 

Namun, menurut Refaldi, hasil pertemuan dengan perwakilan Pemkab Pandeglang tidak membuahkan hasil. Pihak Pemkab hanya menyampaikan permintaan maaf atas ucapan tidak pantas yang dilontarkan oknum sebelumnya.

> “Kami hanya mendapat permintaan maaf. Pemda bilang siapapun orangnya, Pemda adalah satu. Tapi kenyataannya, kami sudah tiga kali aksi dan tidak pernah ditemui langsung. Justru kami dibenturkan dengan aparat kepolisian,” ungkapnya.

 

Refaldi menegaskan, pihaknya tidak menolak langkah Pemkab dalam meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD). Namun, sebelum menandatangani kontrak kerja sama dengan Pemkot Tangsel, Pemkab harus mempertimbangkan dampak yang dirasakan masyarakat.

> “Kalau untuk meningkatkan PAD kami mendukung penuh, tapi lihat dulu dampaknya. Sejauh ini masyarakat hanya merasakan hal negatif seperti polusi udara dan bau menyengat. Target kami jelas: Pemkab Pandeglang harus membatalkan kerja sama dengan Pemkot Tangsel dan lebih mengedepankan revitalisasi serta pembaruan di TPSA Bangkonol,” tukasnya.

 

Lebih jauh, ia juga menilai Bupati Pandeglang, Raden Dewi Setiani, tengah berusaha “cuci tangan” dengan memecat bawahannya agar terlihat sebagai pahlawan.

“Bupati sekarang sok-sokan jadi pahlawan, padahal sebelumnya mengatakan TPSA Bangkonol sudah layak. Tapi sekarang berbalik menolak kerja sama, seolah ingin jadi pahlawan,” ujarnya.

Massa yang kecewa kemudian masuk lebih jauh ke dalam kantor dan menguasai ruang penerimaan tamu. Di ruangan itu mereka kembali menyuarakan penolakan sebelum akhirnya membubarkan diri dengan tertib.

Penulis: Memed
Editor: Usman Temposo





Source link

beritajakarta

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *