Kebakaran di Gunung Agung Bali Meluas, BPBD Rancang Hujan Buatan




Karangasem, CNN Indonesia

Kebakaran kawasan hutan Gunung AgungKabupaten Karangasem, Balikian meluas dan sudah mencapai sekitar 145 hektare lahan hutan.

Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Karangasem, Ida Bagus Ketut Arimbawa mengatakan titik awal kebakaran ada di wilayah Hutan Lindung Munduk, Pengubengan, Desa Besakih, Kabupaten Karangasem.

Luas lahan yang terbakar di sana diperkirakan 120 hektar. Kemudian, kebakaran meluas ke kawasan hutan lindung Munduk Pengalusan, Desa Ban.

IKLAN

GULIR UNTUK MELANJUTKAN ISI

“Kemarin meluasnya kebakaran hutan di Hutan lindung Munduk Pengalusan, Desa Ban, dengan luasan kebakaran 25 hektare dan saat ini masih terlihat satu titik asap kecil. Total luas lahan terbakar 145 hektare,” kata Arimbawa, saat dikonfirmasi Jumat (18/10) sore .

Ia mengatakan lokasi kebakaran hutan ada di ketinggian 2000 MDPL, masih jauh dari tempat ibadah atau pura dan rumah masyarakat. Asap dampak kebakaran cenderung ke atas sehingga tidak mengganggu aktivitas masyarakat.

“Yang membakar vegetasi (seperti pohon) cemara, pinus dan semak belukar,” imbuhnya.

Arimbawa mengatakan berencana membuat hujan buatan. Rancangan ini sudah dibuat dengan menggandeng beberapa pihak terkait.

“Hujan membuat rencana baru karena itu perlu proses dan apabila kondisi kebakaran meluas. Tapi, syukurlah titik api atau asap tidak terlihat dan masih satu titik api asap sangat tipis,” ujarnya.

Kebakaran di kawasan hutan di lereng Gunung Agung, di Kabupaten Karangasem, Bali, dilaporkan pada Minggu (13/10) dan hingga kini masih ada titik api yang belum padam.

Kemudian, pada Senin (14/10) sekitar pukul 10.30 WITA, tim BPBD melakukan pemantauan di lokasi kebakaran hutan dan di antara batas hutan B.933 hingga B.935.

Dari hasil pemantauan, teridentifikasi enam titik api yang membakar vegetasi berupa pohon pinus, cemara, dan semak belukar dengan luas areal terdampak diperkirakan mencapai 100 hektar.

“Luas area yang terdampak diperkirakan mencapai 100 hektare,” imbuhnya.

Ia menyebut, petugas belum bisa melakukan upaya pemadaman karena titik api berada di lokasi yang terjal. Selain itu, cuaca panas juga berisiko memperluas kebakaran.

“Upaya pemadaman belum dilakukan karena akses yang sulit menuju lokasi kebakaran, yang memerlukan waktu perjalanan sekitar empat jam. Kondisi cuaca panas di sekitar area kebakaran turut menambah risiko dan memperlambat penanganan,” ujarnya.

(kdf/wis)

[Gambas:Video CNN]






Source link

Leave a Comment