Jakarta, CNN Indonesia —
Wakil Presiden (Wapres) Ma'ruf Amin mengungkapkan dirinya tak pernah bercita-cita sebagai wakil presiden karena orang tuanya sudah menyiapkannya sebagai kiai.
Namun, ia mengatakan takdir mengatakan dirinya yang lain justru menjadi wakil presiden meskipun statusnya sudah menjadi kiai.
Padahal saya dulu cita-citanya enggak pernah jadi Wapres, orang tua saya menyiapkan saya bukan jadi wapres, jadi kiai,” kata Ma'ruf di acara silaturahmi dan perpisahan Ma 'ruf Amin dan Wury Ma'ruf Amin bersama pegawai Setwapres di Istana Wakil Presiden, Jakarta, Kamis (17/10).
Ma'ruf menegaskan tak pernah memasang gambar wajahnya untuk menjadi wakil presiden. Ia juga mengenang merasa terkejut ketika diterapkan sebagai cawapres dari Jokowi pada tahun 2018 lalu. Ia mengatakan pada saat pengumuman dirinya menjadi cawapres Jokowi kala itu justru didapat dari pengumuman lewat televisi.
“Bahkan istri saya tahunya setelah diumumkan, dari TV baru tahu. Kaget. 'Kok suami saya jadi wapres'. Karena enggak diperkirakan,” kata dia.
“Kalau Allah menghendaki, terjadilah maka terjadilah. Jalani saja dengan penuh pengabdian,” tambahnya
Ma'ruf mengatakan akan kembali memimpin pesantren dan berdakwah setelah tak lagi menjadi presiden. Di sisi lain, ia juga akan kembali berpolitik karena mendapat tugas baru sebagai Ketua Dewan Syuro PKB.
“Nah, sekarang saya balik lagi, belok lagi dalam kiai dan keulamaan dalam beri bimbingan kepada umat,” kata dia.
Ma'ruf mengatakan berkecimpung di dunia politik harus dimaknai sebagai pengabdian dan jihad untuk perbaikan. Baginya, politik dapat menjadi jalur untuk menciptakan kemaslahatan semua pihak.
“Jadi pengabdian tidak boleh menghentikan apapun lapangannya sampai akhir hayat,” kata dia.
(rzr/DAL)