Kuota Sekolah Rakyat Tingkat SD di Kota Serang Masih Kurang

Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinsos Kota Serang, Muhammad Ibra Gholibi (tengah). (Adef/bantennews) SERANG – Program Sekolah Rakyat (SR) Tingkat Sekolah…
1 Min Read 0 13


Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinsos Kota Serang, Muhammad Ibra Gholibi (tengah). (Adef/bantennews)

SERANG – Program Sekolah Rakyat (SR) Tingkat Sekolah Dasar (SD) di Kota Serang masih kekurangan siswa baru.

Meski pendaftaran sudah dibuka, hingga kini kuota belum terpenuhi. Hal itu membuat Dinas Sosial (Dinsos) Kota Serang memutuskan memperpanjang masa pendaftaran.

Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinsos Kota Serang, Muhammad Ibra Gholibi mengungkapkan, kuota SR Tingkat SD sebanyak 50 siswa. Namun baru terisi 35 siswa.

Sementara untuk tingkat SMP dan SMA, pendaftar sudah melebihi kuota.

“Masih kurang untuk yang SD, kuota kita 50, masih kurang 15. Kalau untuk SMP sudah penuh, untuk SMA kuotanya 19 orang sudah terpenuhi,” jelas Ibra, Rabu (13/8/2025).

Ibra menuturkan, calon siswa SR berasal dari enam kecamatan di Kota Serang. Salah satunya dari Kelurahan Terumbu, Kecamatan Kasemen, terdapat tujuh calon siswa tingkat SMP yang dinilai layak masuk SR karena kondisi ekonomi keluarga.

Bahkan, beberapa di antaranya sempat putus sekolah selama setahun setelah lulus SD.

“Alhamdulillah, dengan adanya program SR ini, mereka mau melanjutkan sekolahnya,” ujarnya.

Menurut Ibra, minimnya sosialisasi menjadi salah satu penyebab kurangnya pendaftar tingkat SD. Selain itu, ada kekhawatiran orang tua terhadap sistem boarding atau asrama yang diterapkan SR untuk siswa usia dini.

“Jadi mungkin ada rasa khawatir dari orang tua. Belum sepenuhnya siap melepas anaknya untuk tinggal di asrama,” kata Ibra.

Untuk mengatasi hal ini, Dinsos bersama Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dindikbud) Kota Serang terus melakukan sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat.

Ia memastikan seluruh kebutuhan siswa SR, mulai dari pendidikan, pakaian, makanan, hingga buku, ditanggung penuh oleh Kementerian Sosial (Kemensos) RI.

Terkait kekhawatiran akan terjadinya perundungan (bullying), Ibra menegaskan, SR memiliki wali asuh yang bertugas mengawasi dan membina siswa.

“Kita menjamin tidak ada bully atau perbedaan strata. Justru SR menanamkan pendidikan karakter dan kebersamaan,” tegasnya.

Ibra menambahkan, seluruh pengawasan pelaksanaan program SR dilakukan langsung oleh Kemensos RI, sementara Dinsos Kota Serang hanya berperan dalam pendataan calon siswa.

Penulis : Ade Faturohman
Editor : Tb Moch. Ibnu Rushd

 





Source link

beritajakarta

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *