Jakarta, CNN Indonesia —
Menteri dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian mengklaim bahwa hingga saat ini server Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil) di bawah kementeriannya belum pernah bobol kena retas.
Tito berkelakar bahwa pernyataannya tidak bermaksud menantang para hacker. Meski secara sistem keamanan siap, dia memohon agar hacker tidak berusaha melakukan hack terhadap server Dukcapil.
“Sampai saat ini sepertinya server Dukcapil belum pernah tembus. Tapi saya enggak nantang temen-temen peretas. Tolong jangan juga deh dihajar,” kata Tito dalam rapat di Komisi II DPR, Kamis (31/10).
Tito memaparkan bahwa Ditjen Dukcapil mendapat porsi anggaran paling besar antara lembaga-lembaga di bawah Kemendagri. Dari total anggaran sebesar Rp4,792 triliun, sebanyak Rp2,2 triliun di antaranya dialokasikan untuk Dukcapil baik untuk keperluan operasional maupun non operasional.
Menurut dia, hal itu karena gagal tengah melakukan perbaikan sistem digitalisasi, salah satunya single sign on atau sistem masuk tunggal melalui NIK. Namun, program itu saat ini belum bisa diumumkan atau dirilis karena perlunya serangkaian perbaikan sistem.
“Dukungan bapak dari ibu sekalian, karena kalau kita buru-buru launching, jantungnya ini, tidak kuat sistemnya,” katanya.
Tito mengatakan ada tiga unsur yang saat ini terlebih dahulu harus diperkuat sebelum program tersebut dirilis. Pertama, penyimpanan atau daya penyimpanan. Menurut Tito, daya penyimpanan yang minim akan membuat server mudah jebol.
“Kemampuan penyimpanan enggak kuat ini akan jebol. Cadangan data kita itu di Batam juga masih dibantu oleh INAFIS Polri, harusnya punya cadangan datanya sendiri,” katanya.
Kedua, menambah bandwidth atau kapasitas untuk menerima atau mengirim data melalui jaringan. Menurut dia, semakin kecil bandwidth kemampuan untuk mengirim atau menerima data akan semakin lemah. Dan ketiga atau terakhir keamanan siber.
“Sehingga tidak lemot. Yang terakhir adalah siber keamanan-nya. Jangan sampai di-hack,” katanya.
(thr/DAL)