Warga Buang Tumpukan Sampah ke Kantor Bupati Pandeglang

Sampah berserakan dilemparkan warga ke Kantor Bupati Pandeglang. (Memed/BantenNews) PANDEGLANG – Ratusan warga yang tinggal di sekitar TPA Bangkonol kembali…
1 Min Read 0 12


Sampah berserakan dilemparkan warga ke Kantor Bupati Pandeglang. (Memed/BantenNews)

PANDEGLANG – Ratusan warga yang tinggal di sekitar TPA Bangkonol kembali melakukan protes kerjasama sampah antara Pemkab Pandeglang dengan Pemkot Tangsel. Kali ini, unjuk rasa dilakukan di depan Gedung Kantor Bupati Pandeglang, Selasa (12/8/2025).

Pantauan di lokasi, massa awalnya hanya melakukan unjuk rasa di depan gerbang kantor Bupati dan hanya sebagian ibu-ibu yang dipersilakan masuk untuk membuang sampah di pintu masuk gedung Kantor Bupati Pandeglang.

Setelah mendesak, akhirnya para pengunjuk rasa dipersilakan untuk masuk di halaman gedung. Setelah berhasil memasuki gedung, orator kembali menyuarakan protes mereka dan mendesak agar perwakilan dari Pemkab Pandeglang untuk datang menemui mereka.

Sambil membentangkan spanduk penolakan, massa juga meneriakkan yel-yel penolakan sampah.

Warga Bangkonol, Andri mengatakan kebijakan yang diambil oleh Pemkab Pandeglang telah semena-mena kepada warga dan hanya memikirkan uang semata. Pemkab Pandeglang dianggap tidak peka dengan kondisi masyarakat yang setiap hari merasakan bau dari tumpukan sampah.

“Yang mana para pemimpin Pandeglang telah berani mengorbankan rakyatnya demi cuan, kalian tidak pernah merasakan apa yang kami rasakan, kami setiap hari setiap malam merasakan bau nauzubillah, mungkin kalau dari Pandeglang baunya tidak begitu terasa tapi setelah masuknya dari Tangsel dan Serang itu sangat luar biasa. Kami hanya dijadikan tumbal atas kerakusan kalian,” tegas Andri.

Andri juga membantah jika aksi yang mereka lakukan merupakan aksi pesanan dari seseorang. Ia memastikan jika aksi yang dilakukan murni atas keresahan masyarakat yang selama ini terdampak bau sampah.

“Aksi kami murni lahir dari hati nurani kami, jangan sampai ada anggapan kalau yang aksi itu massa bayaran, pihak yang kecewa Pilkada kemarin. Itu sama sekali tidak benar, yang harus kalian tahu kalau kami dan anak-anak kami merasakan baunya. Bohong yang ngomong kompensasi itu dan bukan itu tujuan kami, kami hanya ingin merdeka dari bau sampah,” pungkasnya.

Warga Bangkonol lainnya, Ahmad Yani juga menyampaikan jika warga yang bertani di sekitar TPA mulai merasakan dampaknya. Sawah yang digunakan oleh para petani mulai tertutup oleh longsoran sampah dari TPA Bangkonol.

“Yang mirisnya ada saudara kami yang berladang dan memiliki sawah sudah mulai teruruk oleh sampah namun ketika mereka mengadu ke pihak desa mereka malah disuruh untuk menjual sawahnya,” tegasnya.

Sambil menyuarakan protes, dari atas mobil komando, Ahmad Yani mendoakan agar para pemimpin Pandeglang segera dibukakan mata hatinya dan segera memutuskan kerjasama sampah dengan daerah luar karena sangat merugikan masyarakat.

“Kita akan hitung sampai sepuluh, jika sampai sepuluh mereka tidak menemui kita maka kita doakan agar mereka segera sadar tapi kalau tidak sadar semoga Allah memberikan azab pada mereka,” ungkapnya.

Massa juga mengancam akan membawa lebih banyak warga untuk melakukan protes kepada para pemimpin Pandeglang jika keinginan mereka untuk ditemui dan diberikan penjelasan oleh pemangku kebijakan tidak kunjung dilaksanakan.

“Kita sudah masuk ke dalam tapi mereka tidak kunjung menemui kita, berarti mereka tidak menganggap kita sebagai manusia, tidak menganggap kita sebagai warga Pandeglang. Kalau hari ini kita tidak ditemui maka kita akan datang dengan massa yang lebih banyak lagi, tapi tidak dengan sopan santun namun kita akan labrak agar bisa langsung masuk,” terangnya.

Penulis : Memed
Editor : TB Ahmad Fauzi





Source link

beritajakarta

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *