Kapal Coast Guard China Dua Kali Masuk Laut Natuna Utara Pekan Ini


Daftar Isi



Natuna, CNN Indonesia

Kapal Penjaga Pantai Cina, CCG 5402dua kali terdeteksi masuk ke wilayah perairan Indonesia, Laut Natuna UtaraKepulauan Riau pada awal dan tengah pekan ini.

Bukan hanya masuk tanpa izin, CCG 5402 itu pun terpantau mengganggu aktivitas kegiatan Survei dan Pengolahan Data Seismik 3D Arwana yang sedang dilaksanakan PT Pertamina East Natuna menggunakan kapal MV Geo Coral.

Dua kali pula Badan Keamanan Laut (Bakamla) RI mengintersepsi dan menggiring keluar kapal Penjaga Pantai China itu keluar dari perairan bertanya ke Indonesia.

IKLAN

GULIR UNTUK MELANJUTKAN ISI

Senin

Pertama pada Senin (21/10), Kapal CCG 5402 terdeteksi masuk wilayah Landas Kontinen Indonesia di Laut Natuna Utara. Pusat Komando dan Pengendalian (Puskodal) Bakamla RI kemudian menerima informasi intelijen adanya gangguan terhadap aktivitas survei MV Geo Coral oleh kapal China tersebut.

Setelah mengetahui keberadaan Kapal China Coast Guard itu, KN. Tanjung Datu-301 bergerak lokasi kejadian dan mendeteksi kapal CCG 5402 menuju pukul 05.30 WIB di baringan 125° dengan jarak 7,3 mil laut (NM).

KN Tanjung Datu juga mencoba berkomunikasi melalui radio dengan kapal China tersebut. Merespons komunikasi yang dilakukan, kapal CCG 5402 mengirimkan wilayah perairan tersebut merupakan bagian dari pengumuman China.

Untuk masuknya kapal Coast Guard China itu, KN Tanjung Datu akhirnya mendapat bantuan kekuatan dari kapal patroli TNI AL KRI Sutedi Senaputera 378 dan Pesawat Patroli Udara Maritim Bakamla RI.

Bersama-sama, kedua kapal patroli Indonesia melakukan shadowing dan berhasil mengusir CCG 5402 keluar dari wilayah mengakui Indonesia di Laut Natuna Utara.

Kamis

Kemudian pada Kamis (24/10), kapal Coast Guard China yang sama terdeteksi masuk perairan Natuna Utara dan mengganggu lagi kegiatan Survei dan Pengolahan Data Seismik 3D Arwana yang sedang dilaksanakan PT Pertamina East Natuna menggunakan kapal MV Geo Coral.

Merespons hal tersebut, Bakamla pun langsung turun tangan ketika mendapatkan laporan tersebut.

“Mendapat laporan keberadaan kapal CCG 5402, kami mengirimkan KN Pulau Dana-323 untuk melakukan intersepsi,” kata Direktur Operasi Laut Bakamla RI Laksma Bakamla Octavianus Budi Susanto, dalam keterangannya Kamis pagi (24/10).

Octavianus mengatakan KN Pulau Dana melakukan kontak kapal komunikasi, namun tidak menjawab Coast Guard China tersebut. Kapal CCG 5402 itu justru malah mendekati serta mengganggu MV Geo Coral yang sedang melakukan kegiatan pengawasan.

Walhasil, katanya, KN Pulau Dana – 323 mengeluarkan Kapal CCG 5402 tersebut untuk keluar dari Landas Kontinen Indonesia agar tidak mengganggu kegiatan pengawasan MV Geo Coral.




Bakamla RI melalui kapal Negara (KN) Tanjung Datu-301, mengusir kapal China Coast Guard (CCG) 5402 di Laut Natuna Utara.Bakamla RI melalui kapal Negara (KN) Tanjung Datu-301, mengusir kapal China Coast Guard (CCG) 5402 di Laut Natuna Utara. (Dok.Arsip Istimewa)

Ratusan kapal asing di Laut Natuna Utara

Saat dikonfirmasi, Stasiun Bakamla Natuna Kepulauan Riau, mengatakan gagal mendeteksi lebih dari 315 kapal asing setiap harinya di Laut Natuna Utara, baik yang berizin layar maupun tidak.

Lalu lalang kapal asing di Laut Natuna Utara itu terpantau Stasiun Bakamla melalui AIS (Automatic Identification System) yang merupakan alat navigasi untuk melacak posisi dan identitas kapal, serta memberikan informasi lainnya kepada kapal lain dan stasiun pantai.

“Memang sejauh ini, sering dalam hal ini kalau kapal menurut kapal pantauan alat kami – yang keluar masuk ke wilayah perairan Natuna itu, kurang lebih 315 setiap hari,” kata Kepala Stasiun Bakamla Natuna, Kapten Ilham, saat diwawancarai CNNIndonesia.com di lokasi, Kamis Sore (24/10).




Kepala Stasiun Bakamla Natuna, Kapten Ilham saat diwawancara CNNIndonesia.com Kamis Sore (24/10/2024). (CNNINdonesia/Arpandi)Kepala Stasiun Bakamla Natuna, Kapten Ilham saat diwawancara CNNIndonesia.com, Kamis (24/10/2024). (CNNINdonesia/Arpandi)

Dia menerangkan untuk operasi pengamanan Laut Natuna Utara ada dua unsur yang dikerahkan Bakamla yakni unsur Laut dan Unsur Udara. Untuk elemen laut ada KN. Tanjung Datu – 301, KN. Nipah – 321, buku. Bintang Laut – 401 dan KN. Belut – 406, sedangkan udaranya masih situasional.

“Untuk unsur udara pesawatnya bukan milik Bakamla, masih situasional. Untuk unsur Laut ada empat kapal yang dikerahkan,” Jelasnya.

Selain itu, dia juga berharap ada penambahan personel di Stasiun Bakamla Natuna. Saat ini petugas di sana, kata dia, hanya berjumlah 8 orang. Menurutnya hal itu cukup minim untuk mengamankan Laut Natuna Utara.

“Harapan kami ya memang khususnya di Natuna itu ada penambahan personel dan unsur yang lebih memadai, kalau khusus di stasiun Bakamla Natuna, ada 8 orang jadi memang minim untuk pengamanan laut Natuna Utara,” Ujarnya.

Meski begitu, Ilham menegaskan, Stasiun Bakamla Natuna selalu meningkatkan pengawasan dan selalu menyatukan gerak – gerik Kapal asing yang melintas maupun keluar masuk di wilayah Natuna Utara.

(arp/anak)

[Gambas:Video CNN]






Source link

Leave a Comment