Solo, CNN Indonesia —
Tim Pemenangan Paslon Respati Ardi – Astrid Widayani tak ambil pusing dengan Partai Gelombang Rakyat Indonesia (Gelora) yang mencabut dukungannya terhadap kontestan Pilkada Solo 2024 itu.
Partai-partai Koalisi Indonesia Maju (KIM) Plus dipastikan tidak mempengaruhi keluarnya salah satu anggotanya itu.
Ketua Tim Pemenangan Respati – Astrid, Joko Sutrisno menilai keluarnya Partai Gelora tidak akan mempengaruhi kinerja paslon nomor urut 02 itu.
“Menurut saya enggak ada dampaknya,” kata Joko saat dikonfirmasi melalui telepon, Rabu (23/10).
Meski kehilangan dukungan dari Partai Gelora, pasangan Respati – Astrid masih didukung oleh sepuluh partai politik. Enam partai parlementer yaitu PKB, Gerindra, Golkar, PKS, PSI, dan PAN. Serta empat partai lain di luar parlemen yaitu Nasdem, Demokrat, Perindo, dan PPP.
Joko memastikan keluarnya Partai Gelora dari KIM Plus tidak mempengaruhi komitmen partai-partai pendukung Respati – Astrid. Bahkan seluruh perwakilan partai dan kelompok relawan langsung mengadakan rapat koordinasi setelah Tim Pemenangan Respati – Astrid menerima surat pencabutan dukungan dari Partai Gelora.
“Supaya tidak ada kesalahpahaman,” kata Joko.
Joko juga membantah Ketua DPD Partai Gelora Solo, Sumarno, yang menyebut Tim Pemenangan Respati – Astrid kurang melibatkan partainya dalam berbagai kegiatan. Joko juga menampik tudingan Sumarno yang menyebut Tim Pemenangan kurang komunikatif.
“Kita di tim itu sudah ada koordinatornya sendiri-sendiri. Dari partai ada, relawan juga ada. Kemudian kita sebagai tim sukses mensinkronkan dan menghubungkan antara mereka,” kata dia.
Sebelumnya, Partai Gelora Kota Solo mencabut dukungan dari Paslon Respati – Astrid. Pesta besutan Wamen Luar Negeri Anis Matta itu cabut dari Koalisi Indonesia Maju (KIM) plus merasa kurang nyaman.
“Kami tidak seperti tidak dianggap, tidak ada koordinasi. Kami dibutuhkan hanya untuk penggembira,” kata Sumarno saat jumpa pers di Solo, Selasa (22/10) malam.
Gelora sendiri sudah berinisiatif untuk menjalin hubungan baik dengan Tim Pemenangan. Namun upaya tersebut tidak mendapatkan respon positif.
“Yang sangat menohok bagi kami bahwa tidak ada komitmen dari waktu. Kita telepon, dua hari baru dijawab. Kita kirim WhatsApp, dua hari baru dibalas,” kata dia.
(syd/sfr)