Denpasar, CNN Indonesia —
Gempa bumi tektonik dengan kekuatan 4,3 magnitudo terjadi di laut dan mengguncang wilayah banyuwangi (Jawa Timur) hingga Denpasar (Bali), Rabu (23/10) petang.
BMKG melansir gempa itu terjadi pukul 17.12 WITA, dengan pusat atau episentrum berada di laut sekitar 117 kilometer Barat Daya Jembarana, Bali.
Hiposentrum gempa itu berada di kedalaman 23 kilometer di abwah permukaan bumi.
BMKG melansir guncangan gempa dengan skala MMI II-III di Banyuwangi dan Skala MMI II di Denpasar.
Hasil analisa BMKG menunjukkan bahwa gempa bumi ini berkekuatan M 4,3. Episenter terletak pada koordinat 9,25° LS; 114,04° BT, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 117 km barat Jembrana, Bali pada kedalaman 23 km, ” kata Kepala BMKG Wilayah III Denpasar Cahyo Nugroho dalam keterangan tertulisnya, Rabu sore.
Ia menerangkan, dengan memperhatikan lokasi episentrum dan kedalaman hiposentrumnya, itu merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat aktivitas subduksi lempeng Indo-Australia di bawah lempeng Eurasia.
Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan naik mendatar atau kesalahan dorong miring,” kata dia.
Sementara itu, dampak gempa bumi berdasarkan laporan berupa guncangan yang dirasakan di wilayah masyarakat Banyuwangi, dan getaran yang dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang bergoyang dan getaran yang dirasakan nyata di dalam rumah, terasa seperti ada truk yang lewat.
Kemudian, di wilayah Denpasar Selatan dan Kuta getaran juga dirasakan beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang.
Hingga saat ini, belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempa bumi tersebut.
“Hasil menggambarkan tsunami dengan sumber gempa bumi tektonik menunjukkan bahwa gempa bumi ini tidak berpotensi tsunami,” imbuhnya.
Kemudian, hingga pukul 17.33 WITA, hasil pemantauan BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempa bumi susulan atau gempa susulan.
(kdf/anak-anak)