Jakarta, CNN Indonesia —
Penjabat (Pj) Gubernur Sumatera Selatan (Sumsel) Elen Setiadi bersama Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Sumsel, melakukan panen raya cabai di kawasan lahan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 1 Gelumbang, Muara Enim, Rabu (23/10).
Panen ini merupakan bagian dari Pilot Project Gerakan Sumsel Mandiri Pangan (GSMP) Goes To School, sebuah inisiatif yang tidak hanya bertujuan untuk meningkatkan ketahanan pangan, tetapi juga untuk mengendalikan inflasi di daerah.
Sebanyak 5.000 tanaman cabai yang dipanen ini merupakan hasil kerja sama antara Pemerintah Provinsi Sumsel dan BI.
Kolaborasi ini merupakan tindak lanjut dari Gerakan Sumsel Mandiri Pangan yang dicanangkan oleh Gubernur sebelumnya pada akhir 2022, dan kini dijadikan sebagai salah satu solusi dalam menjaga stabilitas harga pangan, terutama cabai, yang sering menjadi penyebab inflasi.
Pj Gubernur Elen Setiadi mengatakan, GSMP Goes to School merupakan gerakan yang ditujukan untuk mengubah pola pikir siswa/siswi dan unsur sekolah yang semula merupakan konsumen, menjadi produsen untuk dapat memenuhi kebutuhan pangannya sendiri.
“Gerakan ini juga bertujuan untuk meningkatkan kesadaran bahwa siswa/i mempunyai peran yang strategis dalam pengendalian inflasi. Produk yang dihasilkan oleh siswa diharapkan dapat mencukupi kebutuhan keluarga masing-masing dan memenuhi kebutuhan konsumsi daerah sekitar sekolah,” ujarnya.
Elen mengungkap, BPS kerap kali mencatat terjadinya inflasi mempengaruhi kenaikan harga cabai. Untuk itu ia berharap dengan GSMP yang menyasar seluruh elemen masyarakat menjadi salah satu solusi pengendalian inflasi daerah
“Cabai tidak akan mempengaruhi inflasi jika pasokan dan permintaan seimbang,” ujarnya.
Dalam waktu dekat masyarakat akan dihadapkan pada hari keagamaan besar kelahiran dan tahun baru, pada waktu tersebut pula biasanya permintaan cabai meningkat.
“Melalui gerakan mandiri pangan Goes to School ini kami mengajak para siswa, terutama SMK menjadi pelopor,” harapnya.
Menurut Elen, keberhasilan GSMP berkat kerja keras, koordinasi dan sinergi bersama seluruh pihak. Karena itu gerakan ini terus berlanjut dan menjadi budaya di kalangan siswa, guru dan lingkungan sekitar sekolah.
Dengan demikian, ia berharap para siswa dan guru menjadi contoh dan pelopor di lingkungan sekitar, agar dapat terus menularkan tanaman gemar yang ditanam di rumah dan lingkungan sekitar tempat tinggal.
“Kami berharap trigger budaya penanaman ini dapat terus dilakukan dan ditingkatkan pada tahun berikutnya baik di sekolah maupun di lingkungan rumah tangga dan keluarga,” ujarnya.
Sementara Kepala Perwakilan BI Provinsi Sumsel, Ricky Perdana Gozali mengakui salah satu komoditas yang sering menyertakan andil inflasi di adalah cabai.
Untuk itu, melalui program GSMP Goes to School diharapkan turut memberikan kontribusi signifikan dalam upaya pengendalian inflasi di wilayah Sumatera Selatan.
“Siswa/siswi, guru dan masyarakat diharapkan dapat memenuhi kebutuhan pokoknya secara mandiri, khususnya kebutuhan komoditas yang berpengaruh terhadap inflasi seperti cabai,” ujarnya.
Ricky mengakui, BI dan Pemprov Sumsel berkolaborasi dalam program GSMP melalui berbagai bentuk dukungan, salah satunya adalah pilot project budidaya cabe di SMKN 1 Gelumbang berupa pemberian bantuan 5000 bibit cabe beserta sarana dan prasarana pemeliharaan budidaya, mulai dari persiapan lahan hingga pemeliharaan.
“Kami dengan bangga dapat menyampaikan bahwa telah dilaksanakan 5 kali panen cabe di SMK 1 gelumbang ini, dengan volume panen hampir mencapai 1 ton. panen ini merupakan sumber nyata dari upaya bersama kita dalam mendukung ketahanan pangan di wilayah Sumatera Selatan,” tandasnya.
Kegiatan ini juga dirangkaikan dengan pemberian Bantuan dari Bank Indonesia Perwakilan Sumsel antara lain SMK Negeri 1 Gelumbang bantuan berupa sarana dan prasarana budidaya tanaman cabai.
Kemudian bantuan kepada 22 kelompok pembudidaya ikan di Kota Prabumulih berupa sarana dan prasarana budidaya perikanan, serta 16 kelompok wanita tani di Kabupaten Musi Banyuasin diberikan bantuan sarana dan prasarana budidaya padi.
Hadir serta dalam kesempatan itu Sekretaris Daerah Kabupaten Muara Enim Yulius, Kepala BPS Provinsi Sumsel Mochammad Wahyu Yulianto, dan Pimpinan Wilayah Bulog Kantor Wilayah Sumsel Babel Elis Nurhayati serta para Kepala OPD di lingkungan Pemprov Sumsel.
(dalam)